Budi Korban Mutilasi, Naksir Perempuan tapi Minder karena Guru Honorer
Entah tari modern maupun tradisional. Beberapa sekolah di Nganjuk juga meminta Budi menjadi pengajar dance bagi para siswa mereka.
Budi juga memiliki sanggar tari. Namanya Cika Dance. Sanggar itu bertempat di kompleks ruko GOR Jayabaya. Persis di sebelah kedai kopi milik almarhum.
”Malamnya (sebelum kejadian, Red), sekitar pukul delapan, saya sempat melihat Budi berada di sanggarnya,” ungkap Darmaji.
Kepergian Budi tidak hanya meninggalkan luka yang dalam bagi keluarga, tapi juga orang-orang yang selama ini mengenalnya. Salah satunya Endang Pujiastutik, kepala SDN Banjarmlati 2, Kota Kediri. Selama ini, Budi bertugas sebagai tenaga administrasi. Tepatnya operator data pokok pendidikan (dapodik).
Menurut Endang, Budi adalah sosok yang ramah kepada semua orang. Korban juga mudah sekali akrab, termasuk dengan siswa.
”Di sekolah, Budi dengan murid-muridnya sudah seperti kakak beradik,” jelas Endang, menggambarkan keakraban itu.
Sehari sebelum ditemukan tewas, Budi turut andil dalam kegiatan Isra Mikraj di sekolahnya. Sempat diminta sang kepala sekolah untuk menjadi juri salah satu lomba, Budi menolak. Dia lebih memilih menjadi pembawa acara.
Siang, seusai jam sekolah, Budi juga berjalan-jalan ke Kediri Mall bersama teman-temannya. ”Terakhir lihat waktu jalan-jalan,” kenang Nanik, rekan Budi sebagai operator dapodik.
Budi Hartanto, guru honorer di SDN Banjarmlati 2, Kediri, menjadi korban mutilasi yang sangat keji.
- Polisi Tetap Lanjutkan Proses Hukum Meski Pelaku Mutilasi di Garut ODGJ
- Siapa Nama Korban Mutilasi di Garut? Polisi Bilang Begini
- Motif Pelaku Mutilasi di Garut Belum Diketahui, Identitas Korban Ternyata....
- Polisi Tangkap Terduga Pelaku Mutilasi Pria di Garut
- JPU Ajukan Kasasi atas Perkara Pembunuhan dan Mutilasi di Semarang
- Ini yang Dialami Suami Mutilasi Istri di Ciamis