Budi Muliawan Ajak Pemuda Tangkal Hoaks dengan Cara Ini di Medsos
jpnn.com, DENPASAR - Kepala Bagian Pemberitaan dan Hubungan Antarlembaga Setjen MPR Budi Muliawan menyampaikan tantangan masa sekarang dengan era sebelum kemerdekaan memiliki persamaan, yaitu kesejahteraan dan pendidikan yang belum merata.
“Ini tugas bersama untuk mengatasinya,” kata Budi Muliawan saat menjadi pembicara pada diskusi yang mengangkat tema 'Peran Pemuda dalam Pembangunan'.
Diskusi tersebut merupakan rangkaian acara ‘Sarasehan Kehumasan MPR Tahun 2021, Menyapa Sahabat Kebangsaan’ yang berlangsung di kampus Universitas Mahendradatta, Kota Denpasar, Bali, Senin (1/11).
Dalam diskusi tersebut, Budi Muliawan menceritakan tentang kiprah pemuda melahirkan gagasan yang monumental, yaitu Kongres II Pemuda 1928 yang melahirkan Sumpah Pemuda.
“Sumpah Pemuda yang dideklarasikan menjadi benih lahirnya bangsa Indonesia,” jelasnya.
Sebelum lahirnya peristiwa 1928 itu, pemuda juga telah memberikan sumbangsih yang besar bagi bangsa ini dengan berdirinya Budi Utomo, organisasi yang mempunyai cita-cita untuk Indonesia merdeka.
"Dari semua yang dilakukan oleh para pemuda sejak 1908 menunjukkan kaum ini merupakan agen perubahan. Kita merdeka karena hasil perjuangan bukan pemberian,” paparnya.
Budi Muliawan juga menyoroti kemajuan teknologi informasi. Sisi positifnya kini penyebaran informasi menjadi lebih cepat.
“Apa yang terjadi di Jakarta saat ini bisa langsung diketahui di Bali,” tuturnya.
Namun Budi lebih menekankan sisi negatif yang perlu menjadi perhatian bersama, yakni lewat media sosial munculnya orang-orang yang tidak bertanggungjawab menyebarkan berita hoaks.
Budi Muliawan menyampaikan sejumlah harapan ke pemuda saat menjadi pembicara di diskusi 'Peran Pemuda dalam Pembangunan'.
- Aktif Berbagi di Medsos, Alvino Oldan jadi Global Ambassador Brand Ternama
- Forum Pemuda Indonesia-China: Generasi Muda Jadi Jembatan Kerja Sama
- Di Silaknas ICMI, Muzani: Prabowo Ratusan Kali Ingatkan Bahaya Perpecahan Bagi Bangsa
- Waka MPR Ajak Komunitas Peduli Lingkungan Kolaborasi Atasi Perubahan Iklim
- Ibas: Toleransi, Kasih Sayang, dan Kesehjahteraan Bisa Tangkal Radikalisasi
- Lestari Moerdijat Harap Kekerasan di Lingkungan Pendidikan Harus Segera Ditindaklanjuti