Budidaya Jangkrik Untuk Makanan di Australia Barat
Paula mengakui meyakinkan orang Australia mengkonsumsi jangkrik bisa menyulitkan.
Jadi ia menggiling jangkrik dan menjualnya dalam bentuk bubuk, memanfaatkan konsentrat protein tinggi dalam jangkrik.
"Sebagian besar protein di pasaran sebenarnya hanya 30 persen, bubuk jangkrik mengandung protein 69 persen," katanya.
"Dan tidak hanya itu, jangkrik juga mengandung asam amino, folat, dan kandungan vitamin B12 yang sangat tinggi."
Mereka yang berada di industri kesehatan dan kebugaran, seperti pelatih pribadi James Trenow, mengatakan ada permintaan besar untuk produk jangkrik.
"Bubuk protein adalah salah satu yang paling banyak digunakan saat ini, namun orang mulai beralih pada produk yang lebih berkelanjutan, seperti protein nabati dan bahkan mungkin protein dari jangkrik juga," katanya.
Bumbu-bumbu, termasuk garam dan merica dengan jangkrik, atau jenis bumbu dukkha juga sedang dilirik Paula.
Peternakan kriket di Australia Barat seolah memberikan lampu hijau untuk konsumsi jangkrik bagi manusia.
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia
- Jujur, Nova Arianto Kurang Puas Timnas U-17 Indonesia Imbang Melawan Australia
- Timnas U-17 Indonesia Lulus ke Piala Asia U-17 2025