Budiman: Ada yang Ingin Indonesia Menjadi Negara Terbelakang
jpnn.com, JAKARTA - Indonesia akan berumur 100 tahun pada 2045. Pada usia emas itu, keanekaragaman budaya Indonesia diprediksi bisa menjadi hegemoni di dunia.
Menurut Ketua Umum Inovator 4.0 Indonesia, Budiman Sudjatmiko, ini bisa terjadi karena Indonesia punya keunikan tersendiri dibandingkan negara lain.
"Soft power Indonesia akan semakin dibutuhkan dunia untuk menjaga harmoni dalam tatanan masyarakat dunia yang semakin singular," ujar Budiman dalam Webinar Nasional Pancasila yang diselenggarakan BEM Fakultas Hukum Universitas Udayana Bali.
Menurut Budiman, aneka ragam budaya Indonesia akan setara dengan keanekaragaman di beberapa negara yang menjadi satu.
"Satu negara beragam budaya, berarti apa? Ada pengaruh Islam, pengaruh Katolik, pengaruh Hindu, satu negara beragam budaya. Menangani satu Indonesia bagaikan menangani beberapa negara," sambung Ketua Dewan Pengawas Koperasi Satelit Desa ini.
Namun, dia menyayangkan, tak semua masyarakat Indonesia siap dan setuju bila Indonesia menjadi pusat hegemoni dunia.
Menurut dia, di dalam negeri terjadi pertarungan gagasan karena ada pihak yang ingin Indonesia tetap terbelakang. Namun, ada juga yang pragmatis, dan ada juga yang berpikir ke depan.
"Ada yang ingin Indonesia menjadi terbelakang dan asing, ada yang ingin kembali ke masa lalu, ke masa Orde Baru, ke masa rezim otoriter, dan ada yang pragmatis," katanya.
Menurut Ketua Umum Inovator 4.0 Indonesia, Budiman Sudjatmiko mengajak generasi muda jangan sampai salah sisi sejarah sehingga mengakibat Indonesia mundur bukan melangkah maju.
- Peknas Siap Berkolaborasi Kawal Implementasi Program Pengentasan Kemiskinan
- Inilah Agenda Pembahasan Rapat Paripurna Perdana Prabowo
- Dulu Berseteru, Prabowo Kini Lantik Budiman Sudjatmiko jadi Kepala Badan Pengentasan Kemiskinan
- Nanik S Deyang Dipanggil Prabowo, Ditugasi Mengentaskan Kemiskinan Bareng Budiman Sudjatmiko
- Budiman Sudjatmiko Ditunjuk Prabowo Pimpin Lembaga Baru, Tugasnya Selesaikan Masalah Kemiskinan
- Sejumlah Tokoh Merapat ke Kediaman Prabowo, Dari Fahri Hamzah Hingga Budiman