Budiman PDIP: Ulama Instan Tak Bisa Jadi Pemimpin
jpnn.com, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko menyinggung pernyataan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bahwa bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno adalah seorang ulama. Menurut Budiman, seseorang menjadi ulama tidak bisa karena momentum politik, melainkan proses yang dijalankan sejak lama.
"Tidak ada pemimpin yang benar itu tiba-tiba jadi ulama mendadak. Memangnya itu sertifikat yang bisa dibeli," kata Budiman saat menghadiri acara deklarasi Komunitas Muda Amin Indonesia di Rumah Pemenangan Jokowi - Ma'ruf, Jalan Cemara, Jakarta Pusat, Rabu (19/9).
Budiman juga menanyakan kepada putri Ma'ruf yaitu Siti Haniatunnisa bagaimana perjalanan ayahnya itu menerima status ulama. Status ulama, menurut Budiman, sangat membutuhkan proses yang panjang dan konsisten.
"Kalau segala sesuatu serba instan, ulama instan, pemimpin instan, ramah tiba-tiba saat butuh, rendah hati saat butuh, naik Metromini saat dipotret, padahal keseharian tidak seperti itu," kata dia.
Oleh karena itu, Budiman menilai, ulama yang disematkan kepada Sandi seperti mie instan. Dia tidak bisa membayangkan bagaimana negeri ini jika dipimpin orang yang seperti itu.
"Mari pilih pemimpin yang lahir dari bawah berproses. Sebelumnya jadi gubernur, wali kota, tukang kayu. Pak Ma'ruf sebelum jadi ulama berproses, sebelum jadi ketua MUI, Rais Aam PBNU, jadi kiai kampung. Mari tinggalkan yang instan hanya untuk kemenangan instan," kata dia. (tan/jpnn)
Politikus PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko meyakini ulama instan seperti Sandiaga Uno tak bisa jadi pemimpin
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Cerita Risma soal Penutupan Dolly hingga Ungkap Silsilah Keluarganya
- Megawati Merasakan Getaran Kasih Risma yang Bisa Mengubah Jawa Timur
- Perkuat Risma-Hans, Hasto Konsolidasikan Gerakan di Bondowoso-Situbondo-Banyuwangi
- Berhasil Finis Lari 10K, Hasto PDIP Langsung Sindir Jokowi
- Kesejahteraan Umum Tercapai Melalui Pola Hidup Sehat, Hasto: Bukan ke AS Beli Roti Rp 400 ribu
- Prabowo Janji Tak Intervensi Pilkada, Ronny: Kader PDIP Jangan Ragu Sikat Aparat Nakal