Budiman Sudjatmiko: Dibutuhkan Pemimpin yang Merakyat

jpnn.com - JAKARTA - Anggota Tim Pemenangan Joko Widodo - Jusuf Kalla, Budiman Sudjatmiko, mengatakan, setelah 16 tahun Reformasi, negeri ini masih berada transisi demokrasi yang mengkhawatirkan.
Di satu sisi, ada capaian-capaian yang harus diapresiasi, tetapi di sisi lain masih terdapat masalah yang cukup kompleks dikarenakan lemahnya kepemimpinan nasional.
"Kepemimpinan selama ini cenderung berjarak dengan rakyat. Maka dari itu, diperlukan pemimpin alternatif yang sederhana dan merakyat," kata Budiman, Jumat (6/6), di Jakarta.
Politisi dari PDI Perjuangan itu berpandangan, pilpres 2014 merupakan saat yang tepat bagi masyarakat memilih pemimpin yang benar-benar memahami masalah rakyat.
Menurutnya, pemimpin yang bisa memahami masalah rakyat hanyalah pemimpin yang lahir dari rakyat, yang menderita bersama rakyat, yang bergelut dengan masalah-masalah rakyat.
Pemimpin yang lahir dari rakyat tidak perlu lagi belajar mencintai rakyat karena dia benar-benar sudah dipercayai rakyat. "Karena hakekat kepemimpinan adalah kepercayaan," kata mantan aktivis itu, Jumat (6/6).
Ia menambahkan, pemimpin yang lahir dari rakyat sudah memiliki modal dasar yaitu kepercayaan.
"Tinggal rakyat memberikan kekuasaan formal sehingga pemimpin yang dicintai rakyat itu memiliki otoritas penuh untuk membawa Indonesia lebih maju," kata Anggota Komis II DPR ini.
Ia mengatakan, kegagalan di negeri ini berlangsung karena adanya saling tidak percaya antara rakyat dengan pemimpinnya. Rakyat tidak mempercayai pemimpinnya, dan sebaliknya pemimpin mencurigai rakyatnya.
Menurutnya, jika rakyat memilih pemimpin yang lahir dari rakyat, yang dipercayai rakyat dan dicintai rakyat maka tidak akan ada rasa saling curiga di antara pemimpin dan rakyatnya.
JAKARTA - Anggota Tim Pemenangan Joko Widodo - Jusuf Kalla, Budiman Sudjatmiko, mengatakan, setelah 16 tahun Reformasi, negeri ini masih berada transisi
- 5 Berita Terpopuler: Tes PPPK Tahap Dua Dimulai, Honorer Kesulitan Cetak Kartu Ujian, Presiden Sampai Turun Tangan
- Astaga! Banyak Nama Terungkap dalam Sidang Dugaan Korupsi Mbak Ita
- Gaji sebagai Honorer Langsung Dihentikan, tetapi Bikin Senang
- Kasus Viral Ini Harus jadi Pelajaran Seluruh PPPK, Jangan Main-main
- Sidang Dakwaan Mbak Ita, Jaksa KPK Soroti Peran Suaminya sebagai Perantara
- Penyebab Utama Kartu Tes PPPK Tahap 2 Belum Bisa Dicetak, Jangan Panik ya