Bujuk Generasi Muda, Megawati: Jadi Petani Capek, tapi Nikmat
jpnn.com, INDRAMAYU - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengajak kaum muda untuk bekerja di sektor pertanian. Menurut Megawati, menjadi petani lebih menyenangkan dibanding anak muda merantau ke kota atau buruh pabrik.
Hal itu disampaikan Megawati saat berpidato dalam acara panen raya padi Mari Sejahterakan Petani (MSP) di hadapan lebih dari seribu petani di Indramayu, Jawa Barat, Kamis (4/3).
Megawati menceritakan, dirinya pernah bertanya ke anak-anak muda soal alasan pergi ke kota dibanding mengolah lahan tani. Jawabannya karena bertani sangat melelahkan dibanding menjadi buruh di perkotaan.
Sementara, bagi Megawati, walau melelahkan, tapi petani bekerja untuk diri sendiri. "Tentu capek, tapi nikmat karena tanahnya milik sendiri," kata Megawati.
Meski begitu, Presiden Kelima RI ini menyadari aspek prapenanaman padi di Indonesia belum canggih. Seperti bibit, yang belum pernah diteliti sampai pada produktivitas bulirnya.
Dirinya mengaku sudah bicara dengan Presiden Jokowi soal hal itu dan sejumlah langkah perbaikan sedang dikerjakan. Karena di lokasi panen raya itu ada Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Megawati sekaligus mengingatkannya soal pentingnya penelitian tersebut. Dengan begitu, masyarakat khususnya anak muda, tetap tertarik untuk menjadi petani.
BACA JUGA: Perdana Kampanye Bareng di Jabar, Ini Sasaran Jokowi dan Megawati
Megawati menambahkan, pemerintah jangan mudah memberi izin pengalihan lahan persawahan. Dia mengingatkan kembali, zaman penjajahan Belanda, petani Bekasi-Karawang melakukan pemberontakan.
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengajak kaum muda untuk bekerja di sektor pertanian.
- Akademisi Universitas Bung Karno Nilai Penetapan Tersangka Hasto Murni Proses Hukum
- Berani Tetapkan Hasto Tersangka, KPK Era Setyo Budiyanto Layak Diapresiasi
- Kementan-Pupuk Indonesia Teken Kontrak Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Subsidi di 2025
- Pencegahan Yasonna Laoly ke Luar Negeri jadi Pukulan Beruntun untuk PDIP
- Kasus Hasto Bukan Politisasi, KPK Harus Berani Melawan Intervensi
- Ditetapkan Tersangka oleh KPK, Hasto Memahami Risiko Bersuara Kritis