Buk.. Buk.. Buk.. Tiga Pukulan Mendarat Telak di Muka Wakil Ketua Komisi III
jpnn.com - JAKARTA - Wakil ketua komisi VII DPR Mulyadi mengaku akan tetap memperkarakan Mustofa Assegaf, anggota komisi VII dari Fraksi PPP yang memukul dirinya di sela-sela sidang komisi, kemarin.
Saat ditemui di gedung DPR, Kamis (9/4), Mulyadi juga meluruskan informasi bahwa yang terjadi di lorong belakang ruang rapat komisi VII kemarin adalah murni pemukulan terhadapnya, bukan perkelahian.
"Saya luruskan karena ada berita adu jotos, tapi ini murni penganiayaan secara tiba-tiba. Saya sama sekali gak mukul walau saya bisa saja lakukan pemukulan," kata Mulyadi.
Akibat pemukulan tersebut, Mulyadi mengalami luka lebam di wajah, pipi kanan, pelipis mata kiri dan kening. Luka tersebut sudah divisum karena politikus Partai Demokrat ini kukuh ingin menempuh jalur hukum.
"Ini pidana murni dan gak ada kaitan politik. Tentu akan dilaporkan ke ranah hukum dan MKD. Sanksinya sudah jelas. Ini sesuatu yang tidak terpikirkan dan kita malu sekali karena masyarakat akan semakin bertanya kok ada anggota DPR seperti itu," ujar Mulyadi.
Atas luka yang dialaminya, Mulyadi menduga saat itu Mustofa menggunakan akik. "Tiga kali dilakukan pemukulan. Tulang pipi kanan, kiri dan dahi. Saya rasa dia pake cincin juga. Gimanapun saya minta maaf kepada masyarakat walau bukan saya yang lakukan," tambahnya. (fat/jpnn)
JAKARTA - Wakil ketua komisi VII DPR Mulyadi mengaku akan tetap memperkarakan Mustofa Assegaf, anggota komisi VII dari Fraksi PPP yang memukul dirinya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Indonesia Punya 106 Ribu Apoteker, 60 Persennya Terkonsentrasi di Jawa
- Banjir Rob Berpotensi Terjadi di Wilayah Ini, BMKG Imbau Masyarakat Waspada
- Ruang Amal Indonesia dan ZIS Indosat Segera Buka Program Amal Vokasi di KITB
- Said PDIP: Ibu Megawati Memang Tulus Bilang Terima Kasih kepada Prabowo, MPR, dan Rakyat
- Kuasa Hukum Tepis Isu Miring Terkait Eks Dubes RI untuk Nigeria Usra Hendra Harahap
- RI 36 Berulah di Jalan, Nusron Wahid Sindir Netizen yang Salah Sasaran