Buka-bukaan, Surya Paloh: Kader NasDem Sepakat Jokowi Lagi

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyampaikan andai-andai ketika konstitusi tidak membatasi jabatan Presiden RI selama dua periode.
Adapun, Paloh membicarkan hal itu ketika berbicara tugas pokok Partai NasDem yang satu di antaranya mempersiapkan kesinambungan kepemimpinan.
"Kalau saja konstitusi kita tidak membatasi masa jabatan presiden itu hanya dua kali," kata pria kelahiran Banda Aceh itu dalam sambutannya di perayaan satu dekade Partai NasDem yang disiarkan NasDem TV di YouTube, Kamis (11/11).
Dia mengaku sangat mudah menjawab pertanyaan kader Partai NasDem tentang suksesor Presiden Joko Widodo (Jokowi), seandainya jabatan orang nomor satu di Indonesia tidak dibatasi dua periode.
"Saya tidak perlu lagi menjawab pertanyaan para kader partai ini, siapa calon presiden kita ke depan sesudah Jokowi (Joko Widodo, red), siapa?" tutur Paloh.
Menurut pemilik jaringan Media Group itu, seluruh kader parpol yang dipimpinnya tentu sepakat untuk tetap mengusung Jokowi supaya menjadi Presiden RI.
"Pasti iramanya, tone-nya sama dari atas sampai bawah, dari pimpinan sampai kader paling terendah, jawabannya satu, ya, pasti Jokowi kembali," ungkap Paloh.
Namun, kata dia, parpolnya memegang teguh komitmen berdasarkan konstitusi tentang masa jabatan presiden.
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyampaikan andai-andai ketika konstitusi tidak membatasi jabatan Presiden RI selama dua periode.
- Jokowi Cawe-Cawe di Pilpres 2024, Bukti Datang dari Prabowo
- HUT ke-17 Gerindra, Surya Paloh Kasih Kado Berharga Buat Prabowo
- Pernyataan Prabowo Menandakan Jokowi Memang Cawe-Cawe saat Pilpres 2024
- Pidato Prabowo Membuktikan Kebenaran Film Dirty Vote
- Pidato di Acara Wantim NasDem, Paloh Singgung Penguatan Kewaspadaan Politik
- Mengapa Surya Paloh Tak Hadir di Pertemuan Ketum Parpol Koalisi Pemerintahan Prabowo?