Buka Rakernas FKUB, Kepala BPIP: Forum Kerukunan Umat Beragama Miniatur Kebinekaan
jpnn.com, PALU - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi menyebut Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) merupakan miniatur kebinekaan yang dapat menyatukan latar belakang agama dan diharapkan memberikan harmonisasi umat beragama.
Hal itu disampaikan Prof Yudian saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) FKUB di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (1/12).
"Kerukunan umat beragama menjadi kunci terpenting dalam terbentuknya FKUB yang dilandasi toleransi, saling pengertian, saling menghormati dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara," kata Prof Yudian saat menyampaikan sambutan di acara tersebut.
Kepala BPIP Prof Yudian Wahyudi saat pembuka Rakernas Asosiasi FKUB Indonesia di Palu, Kamis (1/12). Foto: Dokumentasi Humas BPIP
FKUB merupakan wadah yang dibentuk masyarakat dan difasilitasi pemerintah dalam rangka membangun dan memelihara serta memberdayakan umat beragama untuk kerukunan dan kesejahteraan bagi seluruh pemeluk agama di Indonesia.
Prof Yudian juga menyebut terdapat tiga indikator dalam penilaian indeks kerukunan umat beragama, yaitu toleransi, kesetaraan dan kerja sama.
"Indikator toleransi merepresentasikan dimensi saling menerima dan menghargai perbedaan," jelasnya.
Sementara itu, lanjut Prof Yudian, kesetaraan mencerminkan keinginan saling melindungi, memberi hak dan kesempatan yang sama dengan tidak mengedepankan superioritas.
Kepala BPIP Prof Yudian Wahyudi menyampaikan sejumlah harapan saat membuka rakernas FKUB di Palu, Sulawesi Tengah. Simak selengkapnya
- Refleksi Akhir Tahun, BPIP Komitmen Jaga dan Kuatkan Pembinaan Ideologi Pancasila
- Terowongan Silaturahim Diresmikan, Simbol Toleransi Umat Beragama
- Perkuat Toleransi di Indonesia, SETARA Institute Luncurkan Rencana Aksi Daerah
- MPR Apresiasi Perkembangan Pembangunan Palu yang Makin Baik
- Kumpul Bareng Komunitas Tionghoa di PIK, Ridwan Kamil Gaungkan Toleransi
- Pilgub Sulteng Sengit: Anwar Hafid Melemah, Ahmad Ali Menguat