Buka Sespim Perubahan 8, Gus Imin: Pemimpin PKB Harus Menjadi Solusi Bangsa Indonesia
jpnn.com - PALEMBANG - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Abdul Muhaimin Iskandar membuka Sekolah Pemimpin (Sespim) Perubahan Wilayah 8 Sumatera Selatan, Lampung, Bangka Belitung, Jambi, dan Bengkulu, di Palembang, Selasa (13/8).
Pria yang akrab disapa Gus Imin itu bangga dan bersyukur bisa bertemu dengan para pemimpin PKB dalam Sespim Perubahan tersebut.
"Saya sungguh berbangga dan bersyukur atas karunia Allah. Saya bangga karena bertemu pemimpin-pemimpin PKB yang di pundak Anda semua masa depan PKB, rakyat, dan bangsa Indonesia ini dipertaruhkan," kata Gus Imin.
Dia menjelaskan bahwa Sespim Perubahan adalah bagian ikhtiar PKB di tengah perubahan di berbagai lini.
"Mau tidak mau kita (PKB) harus beradaptasi, harus mempelajari setiap denyut perubahan. Dan semoga pemimpin PKB menjadi solusi, menjadi penambal atas bocornya kapal bangsa ini," tutur Gus Imin.
Wakil Ketua DPR RI ini menambahkan, di tangan seluruh pemimpin PKB ada fungsi legislatif yang akan dikelola dan membawa arah perjalanan bangsa Indonesia.
"Karena itu, Sespim ini sangat strategis bukan hanya bagi PKB, tetapi bagi bangsa Indonesia. Tantangan nasional dan global sedang di masa-masa sulit. Indeks demokrasi dan penegakan hukum mutlak harus diperjuangkan dan ditingkatkan," kata Gus Imin.
Di tempat yang sama, Wakil Ketua Umum DPP PKB Hanif Dhakiri menyebut Sespim Perubahan Wilayah 8 diikuti oleh 302 peserta, bukan hanya dari Sumatra bagian selatan, tetapi juga dari Jawa.
Gus Imin berharap para pemimpin PKB menjadi solusi, menjadi penambal atas bocornya kapal bangsa ini.
- Hanif Dhakiri: Jangan Memanfaatkan PPN 12% jadi Alat Menyerang Presiden Prabowo
- Nihayatul Wafiroh: Kesehatan Mental dan Spritual Penting Sebagai Fondasi Kehidupan
- PKB Sentil PDIP soal PPN 12 Persen
- DPRD DKI Jakarta Diminta Mengawal Proses Legislasi Perda Pesantren
- Ninik Dorong Sinergitas Multilevel Pulihkan Sukabumi Pascabanjir Bandang
- Gugatan Ghufron Ditolak, Cak Imin Tak Perlu Ganti Rugi