Buka Tahun Baru Bersama Ke-17: PWKI Mendukung Green Economy

Buka Tahun Baru Bersama Ke-17: PWKI Mendukung Green Economy
Tampak pembaca acara dan narasumber dari PT PLN dan Mind-ID pada acara Indonesia Outlook 2022 dalam Buka Tahun Baru Bersama PWKI Ke-17 secara online, Selasa (22/2/2022). Foto: Tangkapan layar

“PLN sudah berkomitmen agar mencapai net zero emission di 2060 dan ini akan membutuhkan semangat serta resources yang cukup besar,” ujarnya.

Lebih jauh Haryadi menjelaskan PLN sudah membuat rencana umum ketenagalistrikkan yang akan berusaha memenuhi bauran energi sebesar 25 persen pada tahun 2025, memenuhi NDC target nasional penurunan emisi 29 persen di tahun 2030, dan net zero emission di tahun 2060.

Namun, pembangunan EBT ini mengalami kondisi trilema, yaitu kondisi dimana terdapat hal yang harus di trade-off yang terkait dengan environment sustainability, energy security, dan affordability.

Environment sustainability, jelas dia, sangat erat dengan green dan dekarbonisasi namun membawa biaya yang cukup besar karena sampai saat ini pengganti pembangkit konvensional batu bara masih cukup mahal sehingga mempengaruhi sisi affordability yaitu kemampuan pemerintah untuk membiayai dan masyarakat mampu membeli dengan tarif yang wajar.

“Ini adalah tantangan yang di dalamnya terdapat opportunity. Sebagai contoh sektor transportasi, upaya terbesar penurunan emisi pada sektor ini adalah menggunakan electric vehicle, yang akan turut menurunkan impor migas Indonesia yang selama ini menyebabkan defisit pada neraca anggaran berjalan,” kata Haryadi.

Di sisi lain, Indonesia memiliki potensi EBT yang cukup besar seperti hidro, panas bumi dan lain-lain. Indonesia juga memiliki sumber-sumber mineral yang cukup besar dan akan menjadi tulang punggung teknologi EBT, seperti timah, nikel, dan lithium yang akan menjadi bahan dasar PLTS, PLTB, dan lainnya.

Terkait keputusan Presiden Joko Widodo yang melarang untuk melakukan ekspor bahan-bahan mentah, Haryadi menilai hal tersebut membawa dampak positif transisi industri hulu, seperti tumbuhnya industri smelter, yang perlu dikembangkan ke arah hilir, hingga Indonesia dapat memproduksi sendiri baterai dan solar panel, yang tentunya akan menumbuhkan industri Indonesia dan opportunity ini harus dicapai.

“Dalam penerapan green energy, kita melihat adanya tantangan dan kita melihat adanya opportunity. Marilah kita jalankan tantangan tersebut, serta kita ambil opportunitynya agar Indonesia tetap terus tersenyum,” pungkas Evy Haryadi.

Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia (PWKI) mendukung program pemerintah terkait green economy.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News