Buka Usaha, Belajar dari Internet, Baru Jalan 3 Bulan Digerebek Polisi

Kemudian, puluhan klip benaning, satu kaleng kecil cat autolox wrna hitam, satu plastik berisikan sampah koran serta satu unit handphone Samsung lipat wrna putih.
"Barang itu kita duga digunakan tersangka sebagai bahan untuk mencetak pil ekstasi," sebut Deddy Herman
Sambung Deddy, tersangka tidak kopertif dalam memberikan keterangan mengenai industri rumahan pil ekstasi itu. Namun, menurut pengakuan ITK, usahanya itu baru berjalan selama tiga bulan belakangan.
"Pengakuaanya baru tiga bulan, tapi kita tidak percaya begitu saja. Pembuatan pil ekstasi itu dipelajarinya melalui internet," papar Kasat Narkoba Polresta Pekanbaru
Satu butir pil ekstasi dijual tersangka seharga Rp350 ribu, ketika ditanya dalam satu hari berapa butir pil ekstasi yang dihasil, Dedi belum bisa menjawabnya.
"Sehari berapa produksinya belum diketahui, tersangka masih sulit dimintai keterangan," ungkapnya
Lebih lanjut kata Deddy, pelaku bersama barang bukti kini sudah diamankan di Mapolresta Pekanbaru guna dilakukan proses pemeriksaan dan pengembangan.
"Kita masih dalam pemeriksaan, kemungkinan hari Jum'at mendatang kita lakukan eskpos bersama Kapolresta," pungkasnya. (*3)
Seorang warga berinisial ITK, 46, di Pekanbaru menjadikan rumahnya sebagai tempat usaha. Sayangnya, usaha itu ilegal memproduksi narkotika jenis
Redaktur & Reporter : Budi
- 4 Debt Collector Penganiaya Wanita di Halaman Polsek Bukit Raya Ditangkap, 7 Lainnya Buron
- Cekcok Antar-Debt Collector Berujung Pengeroyokan di Pekanbaru
- Bareskrim Bongkar Peredaran 38 Kg Sabu-Sabu Jaringan Malaysia-Indonesia di Riau
- Bikin Heboh, Tanaman Mirip Ganja Ditemukan di Pekanbaru, Begini Kata Polisi
- Gegara Membawa Sabu-Sabu, Petani Ditangkap Polres Flores Timur
- Eks Direktur RSD Madani Pekanbaru Tersangka Kasus Penipuan Proyek Rp2,1 Miliar