Bukan Bangun Lokalisasi, Ini yang Harusnya Dilakukan Pemkot Palangka Raya
jpnn.com - JAKARTA - Sosilog dari Universitas Hasanuddin Makassar (Unhas) Nia Elvina menilai, rencana Wali Kota Palangka Raya Riban Setia membentuk kawasan perjudian dadu gurak dan mempertahankan lokalisasi prostitusi, tidak tepat. Karena akan semakin menjerumuskan masyarakat ke arah perbuatan-perbuatan yang tidak baik.
Pemkot kata Nia, sebaiknya perlu menyadari terlebih dahulu, bahwa akar permasalahan terjadinya perjudian dan prostitusi adalah kemiskinan. Karena itu langkah yang perlu dilakukan pembenahan dan membangun masyarakat. Sehingga dapat keluar dari kemiskinan. Bukan justru semakin menjerumuskan.
"Sebenarnya kebijakan yang harus dilakukan pemkot Palangka Raya, membangun masyarakatnya supaya kemiskinan semakin minim atau malah bisa dieliminir," ujar Nia kepada JPNN, saat dihubungi dari Jakarta, Minggu (6/3).
Nia mengatakan demikian, karena fenomena membuat atau menggusur tempat lokalisasi prostitusi dan perjudian, tendensinya hanya sebagai ajang pemimpin daerah untuk meningkatkan imej di tengah masyarakat.
"Dengan kata lain, hanya ingin menarik simpati masyarakat supaya mereka bisa kembali terpilih atau memimpin. Jadi bukan murni untuk membuat masyarakat lebih mempunyai moralitas yang baik," ujar Nia.(gir/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Nilawati Dianiaya Rekan Sesama Pedagang yang Tak Terima Ditegur, Begini Kejadiannya
- Momen Wakapolda Riau Brigjen K Rahmadi Turun ke SD Dukung Program Makan Bergizi Gratis
- SKD CPNS Pemko Pekanbaru, 296 Pelamar Dinyatakan tidak Lulus, Ini Sebabnya
- Terbitkan SE, Pemkab Natuna Pastikan tidak Mengangkat Tenaga Non-ASN Lagi
- Truk Pupuk dan Tepung Bertabrakan, Lintas Sumbar-Riau Sempat Macet Total
- Agung Nugroho Difitnah soal Gugatan Rp 21 Miliar, Dukungan Publik Justru Kian Besar