Bukan Cerita Alexis, ini Sejarah Diskotek Pertama di Jakarta
Cerita Tanamur pun beredar dari mulut ke mulut. Suasananya, musiknya, disain interiornya hingga kehangatan dan keramahannya. Dan sudah barang tentu, aturan mainnya yang tak ada aturan. Bebas! Enjoy! Party!
Sampai pula kabar itu ke telinga para penikmat musik disko. Ke orang-orang yang sekadar mencari ketenangan dan hiburan di malam hari.
Majalah Tempo, 27 Maret 1971 menggambarkan suasana Tanamur:
Musiknja lebih mendebur, tetapi di beberapa podjok suasana suram mirip kesepian. Di Tanamur kesempatan untuk merenung sangat terbuka, lambang pohon kaktus memang tepat baginja.
…Tanamur bagaikan milik para remadja. Ada kebebasan dan kesederhanaan.
"Di sini ada pasangan-pasangan jang tidak datang bersama," kata Ahmad Fahmy, "mereka kentjan untuk bertemu di sini, untuk menghemat biaja," begitu tulis Tempo.
Majalah berita mingguan yang digawangi Goenawan Mohamad ini cukup rajin menurunkan berita riuh rendah kehidupan Tanamur. Agaknya wartawannya pengunjung setia Tanamur.
Tanamur memang banyak dikunjungi wartawan dan penulis.
TANAMUR diskotek pertama di Jakarta. Berdiri sejak 12 November 1970. Pemiliknya Ahmad Fahmy Alhady, anak saudagar Arab, juragan tekstil Tanah Abang.
- Heru B. Wasesa dan Tim Gali Fakta Sejarah Nusantara dari Perspektif Eropa
- Zen Karaoke & Lounge Thamrin, Hadirkan Sarana Hiburan Terlengkap
- Memperingati Kudatuli, PDIP Bersama Korban Rezim Otoriter Tabur Bunga di Kantor Partai
- Festival Maek 2024 Akhirnya Digelar, Kenalkan Sejarah Megalitikum di Minangkabau
- Anak Buah Irjen Iqbal Merazia Sejumlah Diskotek, Ada Pengunjung Positif hingga Ekstasi
- Final EURO 2024 dan Stadion Megah dengan Sejarah Kelam Nazi