Bukan Cuma China, Negara Ini Juga Sangat Menantikan Bali Dibuka
jpnn.com, JAKARTA - Duta Besar Polandia untuk Indonesia Beata Stoczynska mengatakan wisatawan Polandia sangat menantikan pembukaan pariwisata Bali.
"Bali sangat terkenal di Polandia. Setiap hari kami mendapat pertanyaan dari warga Polandia kapan Bali akan dibuka untuk wisatawan mancanegara khususnya turis Polandia," kata Stoczynska dalam wawancara khusus dengan ANTARA di Kedutaan Besar Polandia, Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan Indonesia menjadi salah satu negara tujuan bagi wisatawan Polandia sejak beroperasinya penerbangan langsung (direct flight) dari Denpasar ke Warsawa pada 2018.
Namun, pandemi COVID-19 menghentikan sementara penerbangan langsung itu.
"Sebelum pandemi COVID-19 kami memiliki penerbangan langsung antara Warsawa dengan Denpasar. Adanya penerbangan langsung tersebut meningkatkan jumlah wisatawan Polandia setiap tahunnya. Semakin banyak wisatawan dari Polandia yang ingin mengunjungi Bali sebenarnya," kata Stoczynska.
Ia memahami bahwa ada daftar negara-negara yang dipertimbangkan untuk masuk ke Bali dan Polandia tidak termasuk dalam daftar tersebut.
"Kami belum ada dalam daftar itu hingga saat ini. Kami berharap pariwisata Bali dapat dibuka sesegera mungkin untuk turis Polandia," kata dia.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno sebelumnya mengatakan bahwa Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan telah memberikan arahan terkait negara yang dipertimbangkan masuk ke dalam seleksi akhir untuk diizinkan ke Bali, yaitu China, Korea Selatan, Jepang, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Selandia Baru.
China bukan satu-satunya negara yang menantikan pembukaan kembali pariwisata bali
- Trump Berambisi Rampas Terusan Panama, Begini Reaksi China
- Forum Pemuda Indonesia-China: Generasi Muda Jadi Jembatan Kerja Sama
- Semifinal BWF World Tour Finals 2024: Ganda Campuran China dan Malaysia Saling Sikut
- Menkeu Sri Mulyani Buka-bukaan soal Nasib Ekonomi Indonesia pada 2025
- Pengamat Nilai Kritik 'The Economist' kepada Prabowo Tak Sesuai Kenyataan
- 'Trump Effect' Bisa jadi Peluang Besar bagi Indonesia, Asalkan