Bukan Cuma Mahasiswa, Petani Juga Unjuk Rasa, Apa Tuntutan Mereka?

jpnn.com, JAKARTA - Demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR, Selasa (24/9) bukan hanya dilakukan oleh para mahasiswa, tetapi juga datang dari kalangan petani.
Serikat Petani Indonesia (SPI) menggelar demonstrasi menuntut DPR menghentikan pembahasan rancangan undang-undang yang menyangkut pertanian.
"Jangan dipaksakan dibahas apalagi disahkan pada akhir masa jabatan mereka, RUU itu masih banyak yang harus diperbaiki, karena tidak berpihak pada petani," kata Sekretaris Umum DPP Serikat Petani Indonesia, Agus Ruli saat menggelar aksi di depan gerbang Gedung DPR/MPR, Selasa.
Undang-undang yang berkaitan dengan pertanian yang dimaksud ialah RUU Pertanahan, Perkoperasian, Karantina, Sistem Pertanian Berkelanjutan, dan Sumber Daya Air.
"Ada poin-poin yang kami soroti, seperti kebebasan petani melakukan budi daya pertanian, mendistribusikan benih yang dibuat sendiri, itu dibatasi dalam RUU," kata Agus.
Bahkan petani diwajibkan melapor kalau melakukan pemuliaan atau pembibitan pertanian, dan bibit yang dihasilkan tidak bisa didistribusikan secara bebas. "Pemuliaan benih diwajibkan untuk lapor, ini terbalik seharusnya pemerintah yang proaktif bukan petani yang melapor," ujarnya.
Ada sekitar 600 petani dari Serikat Petani Indonesia menggelar aksi di depan Gedung DPR/MPR, mereka menggelar aksi sebelum aksi demonstrasi lanjutan mahasiswa yang menolak RUU KUHP dan pembatalan UU KPK. "Kami lihat dulu mau bergabung aksi dengan mahasiswa atau tidak, karena kami menuntut lima RUU itu," ujarnya. (boyke/ant/jpn)
Sekitar 600 petani menggelar aksi di depan Gedung DPR/MPR. Mereka menggelar aksi sebelum demonstrasi lanjutan mahasiswa.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- PT STM Pacu Pertanian Organik Perusahaan, Hasil Panen Petani Melimpah
- Akselerasi Solusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Komitmen bagi Petani & UMKM
- Dukung Kemajuan Pertanian, Program Sampoerna untuk Indonesia Bantu 2.000 Petani
- Dorong Petani Pakai Pupuk Berimbang, Legislator NasDem: Biar Hasil Panen Berlimpah
- Jelang Ramadan, Bulog Sudah Serap 140 Ribu Ton Gabah Petani dengan Harga Rp 6.500 per Kg
- Wamentan Sudaryono Ingin Ekspor Pertanian ke Eropa Meningkat Agar Petani Sejahtera