Bukan Cuma Rusia & Ukraina, 4 Negara Ini Juga Masih Terlibat Perang di 2022

Jenis: Perang Saudara
Perang Saudara Yaman dimulai pada September 2014 ketika gerakan bersenjata Houthi menguasai Sanaa, ibu kota dan pusat pemerintahan yang ada, yang dipimpin oleh Presiden Abdrabbuh Mansur Hadi.
Kedua faksi mengklaim sebagai pemerintah resmi Yaman. Arab Saudi melakukan intervensi untuk mendukung Hadi pada awal 2015, memimpin koalisi negara-negara Asia dan Afrika, dengan dukungan intelijen dan logistik dari Amerika Serikat. ACLED telah menghitung lebih dari 140.000 kematian sejak dimulainya perang, termasuk hampir 20.000 pada tahun 2020 saja.
4. Myanmar
Jenis: Perang Saudara
Perang di Myanmar adalah konflik terpajang dalam daftar ini. Bayangkan, pemerintah negara Asia Tenggara itu terus menerus berperang dengan berbagai kelompok separatis berbasis etnis sejak 1948 silam.
Konflik berkepanjangan ini sebenarnya menelan korban jiwa relatif kecil setiap tahunnya. Namun, kudeta yang dilakukan angkatan bersenjata Myanmar tahun lalu membuka front pertempuran baru. Kelompok propemerintah demokratis yang menamakan diri Pasukan Pertahanan Rakyat (PDF) muncul sebagai kekuatan militer baru pada pertengahan 2021. Akibatnya, jumlah korban tewas akibat konflik bersenjata di Myanmar sepanjang tahun lalu mencapai 11.114 jiwa. (dil/jpnn)
Invasi militer Rusia ke Ukraina tengah menjadi topik pembicaraan terhangat saat ini. Namun, perang bukan cuma terjadi di kawasan timur Benua Eropa saja.
Redaktur & Reporter : Adil
- Timnas U-17 Indonesia Tekuk Afghanistan, Nova Arianto Apresiasi Kerja Keras Pemain
- 19 Juta Jiwa Jadi Korban Gempa, Junta Myanmar Masih Sibuk Urusan Perang Saudara
- Lebih dari 3.000 Orang Tewas Akibat Gempa Myanmar
- Gempa Bumi Kembali Terjadi di Myanmar Hari Ini
- Korban Tewas Gempa Myanmar Mencapai 2.700 Orang, BNPB Beri Info soal WNI
- Prabowo Bakal Lepas Misi Kemanusiaan ke Myanmar 3 April