Bukan Densus Antikorupsi tapi Densus 86
jpnn.com - WACANA agar Mabes Polri membentuk Detasemen Khusus (Densus) Antikorupsi mendapat tanggapan miring dari Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane.
Pria yang aktif di komunitas "anak Medan' di Jakarta itu menilai, percuma saja Densus Antikorupsi dibentuk. Alasannya, selama ini Polri sudah punya Direktorat Tindak Pidana Korupsi (Dirtipikor) namun kinerjanya sangat loyo.
Dia khawatir, jika Densus Antikorupsi dibentuk, nantinya malah mendapat julukan Densus 86, karena gampang diajak "damai" para koruptor.
Berikut wawancara wartawan JPNN dengan Neta di Jakarta, kemarin (28/10).
Tanggapan Anda terhadap wacana pembentukan Densus Antikorupsi di Polri?
Itu kan wacana dilontarkan anggota Komisi III DPR Ahmad Yani saat fit and proper test Sutarman sebagai calon kapolri. Sutarman menelan mentah-mentah wacana itu untuk pencitraan saja. Pembentukan Densus Antikorupsi di Polri bukan sesuatu yang mendesak karena Polri sudah punya Dirtipikor yang ada hingga di Polda. Terlebih sudah ada KPK, di Kejaksaan juga sudah ada.
Anda menolak wacana ini?
Ya, karena kalau mau serius memberantas korupsi, maksimalkan saja kinerja Dirtipikor. Anggaran ditambah, personil ditambah, kewenangan juga ditambah. Dulu pemerintah pernah membentuk Timtas Korupsi, umurnya hanya setahun, kerja tak jelas. Juga pernah ada Tim Pemburu Koruptor, yang antara lain tugasnya memburu koruptor dan aset-asetnya yang ada di luar negeri. Sama saja, umur setahun, kerja tak jelas. Jadi buat apa Densus Antikorupsi? Malah bisa menjadi predator, rebutan kasus dengan KPK.
WACANA agar Mabes Polri membentuk Detasemen Khusus (Densus) Antikorupsi mendapat tanggapan miring dari Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW)
- Gibran Cek Lokasi Pengungsian Erupsi Gunung Lewotobi, Pastikan Kebutuhan Dasar Terpenuhi
- Istri Kapolri Tinjau Penyaluran Air Bersih Untuk Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi
- Pengusaha Muda Harus Siap Menghadapi Perubahan Jakarta Menuju Kota Global
- Menyerap Aspirasi demi Melahirkan Kekuatan Baru Ekonomi Kreatif
- Pernyataan Meutya Hafid soal Mata Pelaran Coding Masuk ke Kurikulum SD-SMP, Simak
- Irjen Aan Suhanan Ungkap Fakta Terbaru Soal Kecelakaan di Tol Cipularang