Bukan di Lengan, Efektifkah Suntik Vaksin di Bokong?
Mereka hanya tinggal menggulung lengan bajunya atau melepas kancing depan dan proses penyuntikkan pun berjalan cepat.
Otot akan membantu penyerapan vaksin secara bertahap sebelum masuk ke aliran darah. Ketika vaksin sudah menyebar, tubuh khususnya sistem imunitas akan mendeteksinya sebagai hal baru.
Di sisi lain, dr. Reza Fahlevi menjelaskan suntik vaksin bisa pula diberikan ke bokong. Biasanya, area tersebut dipilih ketika lengan peserta vaksinasi telah diamputasi atau tidak memiliki massa otot yang cukup untuk menyerap cairan suntikan.
Orang yang tidak ingin merasakan pegal di lengan karena takut menghambat pekerjaannya (seperti atlet) juga bisa suntik di bokong.
“Suntikan vaksin, termasuk vaksin COVID-19, dilakukan di dalam otot. Pada orang dewasa, pilihannya sebenarnya ada dua, lengan atau bokong,” ujar dr. Reza.
“Kalau bicara efektivitas, hasilnya sama saja, kok. Asalkan, suntikannya benar masuk ke dalam otot, bukan ke lemak,” terangnya.
Bagaimana Risiko Suntik Vaksin di Bokong?
Baik otot maupun lengan, keduanya sama-sama memiliki jaringan otot yang besar. Sayangnya, selain otot, bokong juga punya lemak yang banyak.
Setelah membaca artikel berikut, kira-kira Anda lebih pilih disuntik vaksin di bagian lengan atau bokong?
- Kunjungi Kaltim, Delegasi Selangor Jalin Kolaborasi Regional untuk Pencegahan Dengue
- Kasus Dengue Meningkat, Kemenkes dan Takeda Gencarkan Upaya Pencegahan
- Peran Pemda & Masyarakat Penting untuk Mencapai Nol Kematian Akibat Dengue 2030
- Angka Rabies di Bali Masih Tertinggi di Indonesia Meski Vaksinasi Sudah Dilakukan
- Menkes Dorong Kemandirian Produksi Vaksin Dalam Negeri
- Menkes Sebut Virus Mpox atau Cacar Monyet Tidak Mengkhawatirkan seperti Covid-19