Bukan Gudang Pemimpin, PDIP Dicap Takut Jatuhkan Jokowi
Effendi Simbolon Sering Teriak Atas Nama Puan?
jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Arbi Sanit menilai suara keras kader-kader PDI Perjuangan yang mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), tidak ada hubungannya dengan kinerja pemerintahan Jokowi.
Menurut Arbi, suara keras itu hanya bentuk dari kekecewaan PDI Perjuangan yang tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan.
“Suara-suara keras yang dilontarkan para kader PDIP tidak ada hubungannya dengan kinerja buruk pemerintahan Jokowi. Mereka berteriak karena tidak memperoleh keinginannya," kata Arbi ketika dihubungi wartawan, Kamis (2/4).
Karena itu lanjut Arbi, teriakan tersebut hanya gertak untuk menakut-nakuti Jokowi memenuhi tuntutan mereka. “Logika saja, kalau jatahnya cukup, mana mungkin mereka teriak-teriak? Ini mereka teriak-teriak karena mereka merasa jatahnya sedikit karena harus berbagi dengan partai lain serta relawan. Kalau jatah mereka cukup, mereka akan kawal penuh,” tegasnya.
Arbi memberi contoh, kader PDI Perjuangan Effendi Simbolon. Menurutnya, Effendi sering 'teriak-teriak' lebih pada sikap kecewaannya yang tidak jadi menteri. ”Coba kalau sesumbar dia sebelumnya dan benar direalisasikan dia jadi menteri, tidak akan teriak-teriak dia. Sekarang dia teriak atas nama Puan supaya jangan dicopot dari menteri kalau jadi wakil ketua umum,” imbuhnya.
PDI Perjuangan menurut Arbi tidak akan berani menjatuhkan Jokowi karena PDIP sadar kadernya tidak punya kemampuan untuk mengganti Jokowi. Makanya, ujar Arbi hingga hari ini tidak ada langkah serius dari PDIP untuk menggalang kekuatan demi menjatuhkan Jokowi.
“Meski prestasi Jokowi jeblok, PDIP tidak akan menjatuhkan Jokowi dan menggantinya dengan yang lainnya. Siapa yang bisa menggantikan Jokowi? Effendi Simbolon? Puan? Ini kan masalahnya PDIP bukan gudang pemimpin. Tidak ada satupun kadernya yang memiliki kemampuan menjadi pemimpin menggantikan Jokowi. Mereka hanya menakut-nakuti tapi jelas tidak mau kehilangan,” pungkas Arbi. (fas/jpnn)
JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Arbi Sanit menilai suara keras kader-kader PDI Perjuangan yang mengkritik pemerintahan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Prediksi Cuaca BMKG, Seluruh Jakarta Diguyur Hujan Siang Ini
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia