Bukan Haji Salman, ini Manuver Ibnu Saud
"Mereka secara terbuka berani menghadapi konflik dengan Khilafah Turki Utsmani," tulis AM. Waskito dalam buku Bersikap Adil Kepada Wahabi.
Di Kuwait, anak lelaki Abdul Rahman, Abdul Aziz ibn Abdul Rahman mulai tampil dan memperlihatkan kecakapannya. Ia bergabung dengan Muhammad Ibnu Abdul Wahab, tokoh pemurnian Islam, ideolog kaum Wahabi.
Pada 1902, Abdul Aziz maju ke gelanggang politik. Pemuda berjuluk Ibnu Saud itu, "berusaha mengembalikan hak pengawasan atas Riyadh," tulis Achmad Munif dalam buku 50 Tokoh Politik Legendaris Dunia.
Kemampuan politiknya ditunjang pula dengan perawakannya yang tinggi besar; 6 kaki 4 inci.
Pendek kisah, sebagaimana dikisahkan di awal tulisan ini, dalam sebuah manuver, Ibnu Saud beserta 40 pengikutnya berhasil merebut Riyadh dari Ibnu Rasyid.
Empat puluh pengikutnya, sebagian besar dari kabilah Badui.
Pada 1912, Ibnu Saud berhasil mengajak para prajurit Badui pengembara untuk menetap dalam sebuah komunitas yang disebut "hujar". Komunitas yang kemudian menunjang persenjataan Saud.
Berbekal itu, pemuda itu pun meluaskan wilayahnya. Ahsa atau Al-Ahsa dikuasai setelah ditinggalkan pasukan Turki Ottoman pada 1913.
BUKAN cerita pelesiran rombongan Haji Salman selama di Indonesia. Bukan pula soal angin surga investasi. Apalagi riuh rendah Aramco, usaha minyak
- Warning dari Erick Thohir Setelah Timnas Indonesia Menghancurkan Arab Saudi
- Ocehan Roberto Mancini Soal Timnas Indonesia Perlahan Terbukti
- Ada Tumbal di Balik Kemenangan Timnas Indonesia atas Arab Saudi
- Indonesia vs Arab Saudi 2-0: Reaksi Marselino Ferdinan Menjadi Pahlawan Kemenangan
- Klasemen Sementara Grup C: Timnas Indonesia Terbang, Arab Saudi Melorot
- Timnas Indonesia Gasak Arab Saudi, Sejarah Tercipta!