Bukan Haji Salman, ini Manuver Ibnu Saud
Masa-masa itu, Saud bermanuver di antara Turki dan Inggris. Dia menandatangani perjanjian dengan Inggris yang berjanji memberikan pembelaan jika mendapat serangan dari luar.
Sebaliknya Saud berjanji tak akan mencampuri wilayah yang menjadi protektorat Inggris di kawasan Teluk.
"Walau sekutu Inggris melawan Turki adalah Hussein bin Ali, Sharif Makah, Inggris mengirim senjata kepada Saud (1915-1916) untuk mengalahkan Hussein," tulis Achmad Munif.
Wilayah Rashidi--pendukung Turki dalam Perang Dunia I--yang melemah di Riyadh utara jatuh ke tangan Saud pada 1921. Disusul Asir (1923).
Tahun berikutnya, Sharif Hussein bin Ali yang disebut-sebut sebagai khalifah Islam keturunan Bani Hasyim--trah Nabi Muhammad--angkat kaki dan lalu dua kota suci umat Islam, Makkah dan Madinah pun dikuasai Ibnu Saud.
Tujuh tahun kemudian, September 1932 Ibnu Saud yang kharismatik memproklamirkan berdirinya sebuah kerajaan.
Tak tanggung-tanggung, kerajaan itu menggunakan nama keluarganya; Arab Saudi, sebagai ganti dari nama Kerajaan Hijaz, Najd dan kawasan yang ditundukkannya.
Romantika Raja Arab
BUKAN cerita pelesiran rombongan Haji Salman selama di Indonesia. Bukan pula soal angin surga investasi. Apalagi riuh rendah Aramco, usaha minyak
- Warning dari Erick Thohir Setelah Timnas Indonesia Menghancurkan Arab Saudi
- Ocehan Roberto Mancini Soal Timnas Indonesia Perlahan Terbukti
- Ada Tumbal di Balik Kemenangan Timnas Indonesia atas Arab Saudi
- Indonesia vs Arab Saudi 2-0: Reaksi Marselino Ferdinan Menjadi Pahlawan Kemenangan
- Klasemen Sementara Grup C: Timnas Indonesia Terbang, Arab Saudi Melorot
- Timnas Indonesia Gasak Arab Saudi, Sejarah Tercipta!