Bukan Hanya Mengancam Orang Tua, Hipertensi Masalah Bagi Remaja

Bukan Hanya Mengancam Orang Tua, Hipertensi Masalah Bagi Remaja
jumpa pers The 19th Scientific Annual Meeting Indonesian Society of Hypertension (InaSH) 2025 di Jakarta, Jumat (21/2). Foto: Romaida/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Sekjen InaSH sekaligus Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Ario Soeryo Kuncoro menyatakan hipertensi bukan hanya peperangan bagi orang dewasa ataupun lansia.

Hipertensi pada anak dan remaja bagian dari masalah kesehatan yang perlu diperangi, karena insidensi, tingkat morbiditas dan tingkat mortalitasnya semakin tinggi.

Adapun hipertensi pada usia muda atau usia produktif, disebut mempengaruhi 1 dari 8 orang dewasa berusia antara 20 dan 40 tahun.

Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, tercatat pravelensi hipertensi hasil pengukuran tensimeter sebesar 10,7 persen pada kelompak usia 18-24 tahun dan 17,4 persen untuk usia 25-34 tahun.

Data SKI juga menuliskan pravelensi hipertensi berdasarkan diagnosis dokter kelompok umur 18-24 tahun hanya 0,4 persen dan kelompok umur 25-34 tahun sebesar 1,8 persen.

Perbandingan data tersebut memunculkan dugaan banyak anak muda yang kurang menyadari indikasi hipertensi, sehingga tidak melanjutkan pengobatan ke dokter, meskipun angka tensimeternya tinggi.

Dokter Ario menjelaskan peningkatan angka hipertensi pada anak dan remaja dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Adapun di antaranya karena anak kurang berkativitas, terlalu banyak bermain gawai, asupan makanan tinggi kalori dan tinggi garam. 

Bukan hanya mengancam orang tua, Hipertensi juga menjadi masalah baru bagi kesehatan remaja.p

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News