Bukan Hanya Terancam Corona, Indonesia Juga Waspada Demam Berdarah
Saat perhatian dunia, termasuk Indonesia tercurah pada mewabahnya virus corona, sejak awal 2020 demam berdarah (DBD) juga sedang mewabah dengan merengut 104 jiwa.
Kasus kematian terbanyak terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan total 32 orang meninggal dunia, 14 korban di antaranya berasal dari Kabupaten Sikka.
"Sampai siang ini jumlah korban DBD yang meninggal di Kabupaten Sikka bertambah menjadi 14 orang," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus kepada Antara di Maumere Selasa kemarin (10/03).
Bukan kali pertama Kabupaten Sikka mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) demam berdarah.
Namun, Petrus mengatakan kasus demam berdarah di Kabupaten Sikka tahun ini merupakan kasus terparah sepanjang Sikka menjadikan demam berdarah dengan status KLB.
Photo: Nyamuk jenis Aedes aegypti penyebar beberapa penyakit seperti Demam Berdarah Dengue (DBD), Zika, dan Chikungunya. (A. Jaszlics: https://www.flickr.com/photos/medusasnail/)
Sejak tahun sepuluh tahun terakhir, Kabupaten Sikka sudah mengalami empat kali KLB DBD.
"Empat kali KLB DBD itu terjadi pada tahun 2010, 2013, 2016, dan yang keempat adalah 2020 saat ini," kata Petrus terkait kasus demam berdarah di Sikka.
Saat perhatian dunia, termasuk Indonesia tercurah pada mewabahnya virus corona, sejak awal 2020 demam berdarah (DBD) juga sedang mewabah dengan merengut 104 jiwa
- Digitalisasi untuk Mendorong Pengembangan Pariwisata Indonesia Perlu Dilakukan
- Universitas Bakrie Jadi Jembatan Pengembangan Industri Halal Antara Indonesia dan Filipina
- PKN Membantu Pemerintah untuk Mengentaskan Masalah Stunting
- Latihan Militer Terpisah dengan Rusia dan Australia, Indonesia Tak Ingin Dikuasai oleh Siapa Pun?
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia
- Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?