Bukan Hanya UAS, Rektor Ini Juga Pernah Ditolak Masuk Singapura
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Singapura memang sangat ketat menerima kedatangan warga negara lain termasuk Indonesia.
Apa yang dialami Ustaz Abdul Somad (UAS) bersama keluarganya, ternyata pernah juga dialami Rektor Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) Prof Asep Saefuddin.
Menurut Prof Asep, kejadian penolakan UAS masuk ke Singapura itu juga dialaminya pada Juni 2017.
"Alasannya waktu itu, karena nama saya, lahir di Garut, termasuk nama yang dicurigai atau suspected name," kata Prof Asep kepada JPNN.com, Kamis (19/5).
Diceritakan Asep, saat itu dia ke Singapura untuk menghadiri lomba choir antarkampus. Asep yang saat itu sebagai rektor Universitas Trilogi mengirim tim Trilogi Choir untuk ikut lomba.
Karena namanya dicurigai, maka Asep harus ada bukti undangan dan pengundang. "Untungnya saya ada undangan tersebut dalam bentuk soft file di ponsel," ucapnya.
Asep mengaku sempat tertahan sekitar 5 jam tidak boleh masuk Singapura. Itu karena orang yang mengundangnya tidak bisa dihubungi.
Rupanya pengundangnya saat itu sedang menjadi anggota tim juri lomba paduan suara tersebut. Setelah kurang lebih 5 jam akhirnya pengundangnya bisa dihubungi.
Singapura tidak hanya menolak UAS, salah satu rektor juga pernah ditolak hanya masalah nama.
- Ketemu UAS, Cak Imin Optimistis Abdul Wahid jadi Gubernur Riau
- Ustaz Abdul Somad Tak Akan Berhenti Mengampanyekan Abdul Wahid Sampai TPS Tutup
- Ribuan Warga Tumpah Ruah Saat Kampanye Abdul Wahid yang Dihadiri UAS di Teluk Meranti
- Puluhan Ribu Warga Dumai Sambut Hangat UAS, Dukung Abdul Wahid Jadi Gubernur
- Ustaz Abdul Somad Teken Kesepakatan dengan Paslon Bermarwah di Pilkada 2024, Ini Isinya
- Datangkan UAS ke Kotim, Halikinnor Harap Masyarakat Menjaga Keharmonisan dan Persaudaraan