Bukan Karena Berbahaya, MUI Imbau Umat Tak Rayakan Idulfitri dengan Petasan

jpnn.com - JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau masyarakat tidak menggunakn petasan ketika merayakan malam takbiran dan Idulfitri. Namun, alasannya bukanlah karena petasan benda berbahaya yang berpotensi mengakibatkan cedera serius.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) MUI Tengku Zulkarnaen mengatakan, perayaan yang dimeriahkan dengan petasan ataupun kembang api bukanlah budaya asli Indonesia.
"Mercon itu budaya China. Cuma hambur-hamburkan uang," tulis Tengku dalam pesan singkat elektroniknya, Selasa (5/7).
Menurutnya, membakar petasan merupakan hal yang mubadzir. Padahal, uang yang dihamburkan untuk petasan bisa dipakai untuk membantu keluarga mereka atau tetangga yang kurang mampu.
"Kalau ada uang lebih, mendingan disedekahkan. Lebih manfaat," tuturnya.
Sebelumnya, Tengku juga mengecam kebijakan Pemprov DKI yang melarang takbir keliling. Dia menegaskan, takbir keliling sudah menjadi bagian dari budaya Indonesia sejak sebelum zaman penjajahan Belanda.
"Tidak ada yang boleh melarang. Termasuk gubernur," pungkasnya. (rmol/dil/jpnn)
JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau masyarakat tidak menggunakn petasan ketika merayakan malam takbiran dan Idulfitri. Namun, alasannya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Berburu Kuliner Sambut Ramadan di Pasar Malam Dugderan 2025
- 5 Keutamaan Umrah di Bulan Ramadan dan Tip Menjalaninya Agar Berjalan Lancar
- Sebegini Angka Orang yang Menggunakan Motor ke Luar-Masuk di Jabodetabek pada H+3 Lebaran
- KAI Pastikan Tiket Kereta Masih Ada Selama Lebaran 2024
- Tol Bocimi Difungsikan untuk Urai Kemacetan ke Arah Jakarta
- Korlantas Polri Sebut Jumlah Kecelakaan Selama Lebaran 2024 Menurun