Bukan Karena Berbahaya, MUI Imbau Umat Tak Rayakan Idulfitri dengan Petasan

jpnn.com - JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau masyarakat tidak menggunakn petasan ketika merayakan malam takbiran dan Idulfitri. Namun, alasannya bukanlah karena petasan benda berbahaya yang berpotensi mengakibatkan cedera serius.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) MUI Tengku Zulkarnaen mengatakan, perayaan yang dimeriahkan dengan petasan ataupun kembang api bukanlah budaya asli Indonesia.
"Mercon itu budaya China. Cuma hambur-hamburkan uang," tulis Tengku dalam pesan singkat elektroniknya, Selasa (5/7).
Menurutnya, membakar petasan merupakan hal yang mubadzir. Padahal, uang yang dihamburkan untuk petasan bisa dipakai untuk membantu keluarga mereka atau tetangga yang kurang mampu.
"Kalau ada uang lebih, mendingan disedekahkan. Lebih manfaat," tuturnya.
Sebelumnya, Tengku juga mengecam kebijakan Pemprov DKI yang melarang takbir keliling. Dia menegaskan, takbir keliling sudah menjadi bagian dari budaya Indonesia sejak sebelum zaman penjajahan Belanda.
"Tidak ada yang boleh melarang. Termasuk gubernur," pungkasnya. (rmol/dil/jpnn)
JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau masyarakat tidak menggunakn petasan ketika merayakan malam takbiran dan Idulfitri. Namun, alasannya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 1,4 Juta Kendaraan Kembali ke Jabotabek pada H+5 Lebaran
- Ribuan Kendaraan Memadati Pelabuhan Bakauheni Sore Ini, Lihat
- Menkes Imbau Pemudik Istirahat 15 Menit Tiap 4 Jam Berkendara untuk Hindari Kecelakaan
- Cegah Kecelakaan Arus Balik, Menkes: Istirahat 15 Menit Tiap 4 Jam Sudah Cukup
- Pemudik Diimbau Pulang Lebih Awal Hindari Puncak Arus Balik, Manfaatkan Diskon Tol
- Lonjakan Kendaraan di GT Kalikangkung Saat Arus Balik Lebaran Capai 158 Persen