Bukan Karena Hasrat Seksual

jpnn.com - TASIK - Ketua Perhimpunan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Kota Tasikmalaya Aang Munawar, menilai persoalan PSK tidak akan tuntas. Apalagi penanganannya masih sentralistik oleh beberapa pihak seperti Satpol PP dan Dinas Sosial.
“Persoalan itu tidak akan selesai kalau caranya disentralisasi melalui institusi terkait (Satpol PP dan Dinsos). Strateginya harus melalui pendidikan kritis masyarakat bahwa pendidikan kritis warga lebih punya pengaruh dalam menuntaskan masalah ini,” saranya saat dihubungi Radar Tasikmalaya (Grup JPNN) kemarin (5/1).
Masyarakat harus dididik kritis terhadap keberadaan PSK. Pembinaan tidak hanya dilakukan instansi pemerintah tetapi juga harus melibatkan masyarakat di tingkat lingkungan RT RW, tempat PSK itu tinggal, sehingga secara perlahan dapat mengubah perilaku wanita malam itu tidak lagi menjajakan diri.
“Dalam upaya pencegahan, menjaga agar tidak ada regenerasi baru dan penanggulangan harus seperti itu. Pembinaan terhadap WPS (Wanita Penjaja Seks) yang ada sampai mereka tak berdaya dan berhenti,” tuturnya.
Sanksi aparat kepolisian dan Satpol PP, kata dia tidak akan memberikan efek jera bagi para pelaku seks komersil, karena alasan mereka paling utama adalah ekonomi dan gaya hidup. Bukan persoalan hasrat seksual. “Kita tahu, demi uang seseorang bisa melakukan apa saja. Karena ini bukan persoalan hasrat seksual, tapi ini tentang uang,” jelas Aang.
Sikap kritis masyarakat, menurutnya, akan jauh lebih berefek daripada sanksi aturan. Namun sebelum itu, masyarakat harus lebih dulu diberi pengetahuan dan pemahaman agar mereka kritis terhadap keberadaan para PSK. Baik penjaja seks langsung maupun panggilan.
Perilaku aneh mereka (PSK) di tempat tinggal seharusnya menjadi bahan kritik masyarakat agar mereka mau berubah hingga mengambil jalan lain dalam menjalani hidup (tidak lagi menjadi PSK).
“Penanganannya harus berbasis pemberdayaan masyarakat dan berbasis wilayah. Strategi razia itu instan dan seperti perputaran roda yang tidak akan ada hentinya. Kenapa persoalan ini selama ini hanya ditanggulangi oleh beberapa institusi (Satpol PP, polisi, Dinsos),” tandas Aang.
TASIK - Ketua Perhimpunan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Kota Tasikmalaya Aang Munawar, menilai persoalan PSK tidak akan tuntas. Apalagi penanganannya
- Pendaki Gunung Ranai Dievakuasi Setelah Terpeleset dan Mengalami Cedera Kaki
- Jasad Korban Banjir di Murung Raya Ditemukan Tersangkut di Dahan Pohon Sawit
- Banjir Rendam Sejumlah Rumah Warga di Kalianda Lampung Selatan, Tak Ada Korban Jiwa
- Kodam I/Bukit Barisan Bantu Warga yang Diduga Diintimidasi Ormas
- Farhan Bimbang Tindak Tegas Kusir Delman yang Getok Tarif Tak Wajar di Bandung
- Harga Emas Perhiasan di Baturaja Tembus Rp 11,3 Juta Per Suku