Bukan Kisah Jalur Sutra...

Bukan Kisah Jalur Sutra...
Perahu bercadik perwujudan relief Candi Borobudur, di perairan Jakarta. Bayangkan, perahu sebesar ini berlayar melingkar separo dunia. Foto: The Borobudur Ship Expedition.

Secara hitungan, daya apung dan keseimbangannya lebih kecil dibanding cadik panjang yang menyentuh air. Pun demikian, tetap dibuat sesuai dengan tampak gambar.

Teknologi modern yang jadi pelengkap kapal Borobudur; sistem pelacak posisi satelit global (GPS), sistem radio keselamatan (Navtex), sistem pengindera kedalaman (echo-sounder), dan telepon satelit.

Hari itu, Megawati memberinya nama Samudra Raksa. Artinya, pembela samudera. 

Motor yang masing-masing berkekuatan 22 PK, yang ditempelkan di kiri dan kanan perahu dinyalakan. 

Fungsi kedua motor itu memang untuk manuver ketika perahu hendak berangkat. Lalu berbelok dan mendorong saat mati angin.

Begitu meninggalkan Marina, kapal layar dua cadik itu memutar masuk ke Pondok Duyung Ancol. Lego jangkar di sini. 

Apa yang terjadi? Generator listriknya tak nyala. Dua hari Mujoko keliling Jakarta mencari baterai untuk generator. 

17 Agustus 2003...

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News