Bukan Konflik Hanura yang Pengaruhi Elektabilitas Jokowi
jpnn.com, JAKARTA - Elektabilitas Presiden Joko Widodo diyakini tidak akan terganggu dengan konflik internal Partai Hanura.
Karena, tidak ada hubungan secara langsung antara mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut dengan partai yang didirikan Menko Polhukam Wiranto. Jokowi bukan merupakan kader Hanura, selain itu juga tidak terkait dengan konflik yang ada.
Bahkan di tingkat rumor politik sekalipun, tidak ada yang mengaitkan konflik di tubuh Hanura akibat campur tangan pemerintah.
Tidak seperti konflik internal di beberapa partai politik lain yang sebelumnya mengemuka, muncul rumor terjadi karena ada campur tangan penguasa.
"Jadi, tidak terlalu besar pengaruh kisruh Hanura buat Pilpres 2019 maupun posisi Jokowi saat ini," ujar pengamat politik kaka Suminta kepada JPNN, Sabtu (20/1).
Sekjen Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) ini meyakini, elektabilitas mantan Wali Kota Solo justru akan banyak dipengaruhi kebijakan yang diambil. Terutama yang berkaitan langsung dengan masyarakat kecil, di tahun politik.
Jika salah mengambil kebijakan, lawan politik kemungkinan akan menggunakannya sebagai amunisi untuk menyerang.
Paling tidak untuk mempengaruhi masyarakat pemilih. Karena itu pemerintah diyakini akan lebih berhati-hati dalam mengeluarkan kebijakan.
Hingga saat ini tidak ada yang mengaitkan konflik internal Hanura dengan Jokowi atau penguasa.
- Elektabilitas Jokowi Dikaitkan dengan Pasangan Prabowo-Gibran, Begini
- Survei Indikator Politik: Elektabilitas Jokowi Masih Tinggi, Prabowo Ketinggalan
- Elektabilitas Masih Tinggi, Jokowi Berpeluang Terpilih Lagi jadi Presiden
- Survei Cyrus Network: Elektabilitas Presiden Jokowi di Peringkat Kedua
- Survei Y-Publica: Jokowi Makin Jauh Tinggalkan Prabowo
- Survei Indomatrik: Prabowo Tembus 50 Persen, Jokowi Mustahil Mengejar