Bukan Lagi Wilayah BI
Senin, 05 Juli 2010 – 11:49 WIB
Baca Juga:
Menurut dia, Inggris yang kini sedang memasuki masa transisi posisinya juga masih terus berdebat tentang keberadaan FSA yang fungsinya mengawasi perbankan, asuransi dan pasar modal. “Kenapa FSA Inggris dianggap gagal? Itu karena FSA di sana tidak ada komunikasi dengan bank sentral. Jadi bank sentralnya terlambat menolong hingga akhirnya terhantam krisis,” tuturnya.
Berbeda dengan OJK yang akan dibentuk di Indonesia, fungsi koordinasi dengan bank sentral sebagai otoritas moneter adalah hal yang diutamakan. Bank Indonesia sebagai otoritas moneter diperkenankan melakukan onsite inspection bersama dengan pengawas perbankan OJK dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Selain itu juga dalam hal koordinasi, OJK bersama dengan Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, dan LPS adalah anggota Forum Stabilitas Sistem Keuangan yang berkoordinasi secara rutin melakukan pengamatan makro ekonomi, pertukaran informasi tentang profile risiko industri keuangan dan menyempurnakan protokol menejemen krisis. “Kita juga akan membentuk database bersama yang terintegrasi,” katanya. “Jadi jangan pikirkan Inggris yang membubarkan FSA-nya.
JAKARTA – Bank Indonesia ke depan tak akan lagi mempunyai kewenangan dalam penetapan bank gagal bila Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah terbentuk.
BERITA TERKAIT
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Tali Qrope dan Selang Spring Hose Jadi Sorotan di INAMARINE 2024
- Indonesia Siap Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari AS
- Menko Airlangga Dorong Kerja Sama dengan Arizona State University, Ini Tujuannya