Bukan Lagi Wilayah BI

Bukan Lagi Wilayah BI
Bukan Lagi Wilayah BI
 

Fuad Rahmany mengatakan, FSA atau OJK Inggris sangat berbeda dengan Indonesia. Menurut dia tidak masalah FSA Inggris dibubarkan. “Kita punya cara dan pemikiran sendiri bagaimana konsep sebuah OJK itu,” ujarnya.

Menurut dia, Inggris yang kini sedang memasuki masa transisi posisinya juga masih terus berdebat tentang keberadaan FSA yang fungsinya mengawasi perbankan, asuransi dan pasar modal. “Kenapa FSA Inggris dianggap gagal? Itu karena FSA di sana tidak ada komunikasi dengan bank sentral. Jadi bank sentralnya terlambat menolong hingga akhirnya terhantam krisis,” tuturnya.

Berbeda dengan OJK yang akan dibentuk di Indonesia, fungsi koordinasi dengan bank sentral sebagai otoritas moneter adalah hal yang diutamakan. Bank Indonesia sebagai otoritas moneter diperkenankan melakukan onsite inspection bersama dengan pengawas perbankan OJK dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Selain itu juga dalam hal koordinasi, OJK bersama dengan Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, dan LPS adalah anggota Forum Stabilitas Sistem Keuangan yang berkoordinasi secara rutin melakukan pengamatan makro ekonomi, pertukaran informasi tentang profile risiko industri keuangan dan menyempurnakan protokol menejemen krisis. “Kita juga akan membentuk database bersama yang terintegrasi,” katanya. “Jadi jangan pikirkan Inggris yang membubarkan FSA-nya.

JAKARTA – Bank Indonesia ke depan tak akan lagi mempunyai kewenangan dalam penetapan bank gagal bila Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah terbentuk.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News