Bukan Pencitraan, Membantu Rohingya Adalah Amanat Konstitusi

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) AM Fachir tidak ingin berpolemik soal tudingan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto yang menyebut bantuan pemerintah Indonesia untuk Rohingya sebagai pencitraan.
"Saya tidak mau masuk ke situ (menanggapi Prabowo). Kalau boleh dikatakan, ini (membantu Rohingya) amanat konstitusi. Ketika kita berbicara ikut menciptakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial, ini adalah realisasi atau perwujudan pengamalan dari amanat konstitusi," ucap Fachir, Selasa (19/9).
Fachir menambahkan, keberangkatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menemui pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi dan pemimpin militer negara yang dulu bernama Burma itu juga atas perintah Presiden Joko Widodo.
Langkah tersebut didasarkan kepada keprihatinan terhadap situasi yang terjadi di Rakhine.
Pendekatan yang dilakukan pemerintah juga komprehensif dan solutif.
"Intinya, dari semua aspek kami mencoba cari solusi dari persoalan yang dihadapi di sana. Karena itu, pendekatan kemanusiaan yang utama,” ujar Fachir. (fat/jpnn)
AM Fachir tidak ingin berpolemik soal tudingan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto yang menyebut bantuan pemerintah Indonesia untuk Rohingya sebagai pencitraan
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Kejagung Lagi Digdaya, Potensial Dijadikan Musuh Bersama
- Peneliti BRIN Dorong Publik Mendukung Agenda 'Bersih-Bersih' di Era Prabowo
- Blusukan di Bekasi, Prabowo Buka Puasa Bareng Korban Banjir
- Konon, Kopdes Merah Putih jadi Upaya Revolusioner Demi Menguatkan Ekonomi Rakyat
- Bersepatu Bot, Prabowo Datangi Korban Banjir di Bekasi, Lihat
- Prabowo Penuhi Unsur Keterbukaan saat Bertemu Konglomerat, Beda dengan Jokowi yang Tertutup