Bukan Pertama Azlaini Melakukan Aksi Kekerasan
jpnn.com - :vid="9727"
JAKARTA--Wakil Ketua Ombudsman, Azlaini Agus, dikenal sebagai sosok yang cukup keras. Insiden penamparan staf maskapai penerbangan di Pekanbaru yang diduga melibatkannya, ternyata bukan pertama kali terjadi.
Anggota Ombudsman Bidang Penyelesaian Laporan/Pengaduan, Budi Santoso mengakui kasus serupa pernah terjadi. Azlaini bertindak keras pada orang lain, tapi Budi tidak menjelaskan secara rinci bentuk kekerasan yang dilakukan mantan anggota DPR RI itu.
"Memang tujuh bulan sebelumnya ada peristiwa yang hampir sama tapi tidak sampai seperti itu. Bu Azlaini memang dikenal tegas," ujar Budi dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Rabu (30/10).
Budi tidak menjelaskan secara rinci siapa yang menjadi korban sikap keras Azlaini itu. Namun, itu terjadi lingkungan Ombudsman.
Meski terjadi dua kali peristiwa yang hampir serupa, Budi menyatakan Azlaini memang orang yang tegas dan disiplin. Ia menyatakan, penilaian orang tentang Azlaini berbeda-beda sehingga tidak bisa mengambil kesimpulan bahwa ia adalah orang yang suka melakukan kekerasan.
"Menurut saya, dia (Azlaini) adalah pribadi tegas, disiplin. Tapi ada sebagian lagi yang mengatakan dia galak. Memang bisa beda-beda persepsinya, dan ini bisa jadi masukan," lanjut Budi.
Masalah karakter emosional Azlaini tersebut, kata Budi, akan masuk dalam materi pemeriksaan Majelis Kehormatan. MK Ombudsman juga akan mengklarifikasi masalah ini kepada korban Yana Novia yang mengaku dimaki dan ditampar Azlaini. (flo/jpnn)
:vid="9727" JAKARTA--Wakil Ketua Ombudsman, Azlaini Agus, dikenal sebagai sosok yang cukup keras. Insiden penamparan staf maskapai penerbangan
- Prakiraan Cuaca di Jakarta pada Jumat Sore, Siapkan Payung, Diperkirakan Akan Turun Hujan
- LRT Jabodebek Perpanjang Jam Operasional saat Malam Tahun Baru, Berikut Jadwalnya
- Malam Tahun Baru, KAI Perpanjang Waktu Layanan LRT Jabodebek
- Memaknai Putusan PTUN Terhadap Gugatan Anwar Usman
- Uskup Agung Jakarta Bela Sekjen PDIP? Begini Warganet Menyikapinya
- Kasus Hasto Bukan Politisasi, KPK Harus Berani Melawan Intervensi