Bukan Sulap Bukan Sihir, Minum Air Banjir

Bukan Sulap Bukan Sihir, Minum Air Banjir
Bukan Sulap Bukan Sihir, Minum Air Banjir
Tanpa listrik, cukup masukan air, diputar dengan handle plastic, semacam pompa, dan air yang keluar sudah benar-benar jernih, tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, tidak “mengerikan” seperti air got dan air banjir yang baru saja dimasukan itu. Mengubah air kotor menjadi air layak minum, dengan teknologi yang sederhana, ini adalah temuan yang patut diacungi jempol. Barang itulah yang diserahkan ke warga pengungsian di Pesing, Daan Mogot dan Penjaringan, Pluit, Jakarta, bersama Bank Mandiri, selain paket makanan dan obat-obatan untuk warga.

Lagi-lagi menteri yang paling gencar mempromosikan mobil listrik nasional ini menegur saya keras-keras. “Kamu mengajak orang untuk menggunakan alat ini! Mengubah air keruh menjadi jernih dan layak minum! Mengubah air banjir menjadi air yang bisa dikonsumsi! Kamu sendiri yang pertama harus mencobanya, kamu sendiri yang harus merasakan! Setelah kamu merasa aman, sehat, dan tidak sakit, baru kamu bisa menyuruh orang menggunakan alat ini,” kata Dahlan Iskan, dengan intonasi yang khas.

Dia mencontohkan soal mobil “Ferari” Tucuxi warna merah menyela yang dia jajal sendiri sebelum dipasarkan ke public. Dia merasa harus bertanggung jawab terhadap keselamatan orang lain, sebelum produk barang supermewah itu dilempar ke pasaran. Dia sendiri yang harus mencoba, merasakan sensasinya, melihat plus minusnya, sebelum dilepas ke pasar umum. “Bahkan saya harus rela menabrak tebing, untuk merasakan produk mobil listrik yang akan menjadi kebanggaan nasional itu,” ungkap Dahlan.

Kalau Anda sendiri ragu akan alat ini, bagaimana warga bisa merasa yakin menggunakan alat penjernih air itu? Kalau Anda sendiri tidak mau minum air banjir itu, bagaimana warga berani meminumnya? “Karena itu, semua harus memberi contoh, semua harus turut merasakan. Ayo, siapa yang belum? Sekarang, siapa yang tidak yakin? Siapa yang ragu? Siapa yang takut minum air banjir? Saya juga sudah mencobanya, saya minum,” teriak Dahlan.

“Mana Don? Ngumpet kemana dia? Cari sampai ketemu, di mana Don?” begitu suara keras Menteri BUMN Dahlan Iskan, mencari-cari saya di kompleks

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News