Bukan Sulap Bukan Sihir, Minum Air Banjir
Senin, 21 Januari 2013 – 11:17 WIB
Bukan sulap, bukan sihir, alat penjernih air itu bisa mengubah air bajir yang keruh dan kotor menjadi air minum yang layak dikonsumsi, termasuk oleh orang yang perutnya tergolong “tipis.” Teknologi alat ini menggunakan sistem ultrafiltrasi yang mampu menyisihkan berbagai kontaminan seperti kekeruhan, koloid, zat organik, bakteri, dan bahkan virus. Alat ini menggunakan membran hollow fiber ultrafiltrasi tipe U, di mana seluruh air input (kotor) 'dipaksa' melewati membran secara kontinyu dan keluar sebagai air bersih berkualitas.
Gaya dorong proses filtrasi pada penemuan ini berlangsung melalui bantuan pompa tangan yang ringan, dan mudah pengoperasiannya.
Sama sekali tidak menggunakan arus listrik. Sehingga pada saat hujan, banjir, listrik mati, alat ini masih bisa dijadikan modal untuk survival. Ukurannya juga relatif kecil, mudah diboyong ke mana-mana, hanya sebesar pralon atau saluran air.
Bantuan alat seperti ini, sangat bermakna bagi warga yang kesulitan air bersih. Di setiap bencana alam, air bersih adalah problem paling serius dan paling vital. Biasanya, penyumbang sembako, makanan, obat-obatan, selimut, pakaian pantas pakai, itu bisa bertumpuk-tumpuk. Tetapi, jarang ada yang memikirkan soal air bersih. Padahal, tanpa air bersih, tumpukan makanan itu tidak bisa diapa-apakan, hanya menjadi bahan baku, bahan setengah jadi, dan bahan yang belum bisa dikonsumsi secara langsung.
“Mana Don? Ngumpet kemana dia? Cari sampai ketemu, di mana Don?” begitu suara keras Menteri BUMN Dahlan Iskan, mencari-cari saya di kompleks
BERITA TERKAIT
- Batal Didatangi Massa Buruh, Balai Kota DKI Lengang
- Jangan Menunggu Bulan Purnama Menyapa Gulita Malam
- Dua Kali Getarkan Gedung, Bilateral Meeting Jalan Terus
- Agar Abadi, Tetaplah Menjadi Bintang di Langit
- Boris Yeltsin Disimbolkan Bendera, Kruschev Seni Kubisme
- Eskalator Terdalam 80 Meter, Mengusap Mulut Patung Anjing