Bukan Target yang Mudah bagi Singo Edan
jpnn.com - MALANG - Perjuangan Arema Cronus tampil di babak semifinal belum berakhir. Singo Edan-julukan Arema-masih punya satu pertandingan yang harus dimenangkan.
Minimal Ahmad Bustomi dkk harus dapat meraih satu poin dalam laga terakhir babak delapan besar Indonesia Super League (ISL).
Di laga pamungkas Arema akan menghadapi Semen Padang FC. Tentu laga berat bagi tim besutan Suharno, mengingat bentrok akan dihelat di Stadion H Agus Salim, Padang, yang notabene kandang Semen Padang.
Ya, selama ini Stadion Agus Salim, sangat angker bagi tim-tim tamu. Sepanjang babak delapan besar, tim berjuluk Kabau Sirah tak pernah kehilangan poin alias dapat disapu bersih. Terakhir Persipura dan Persela yang dipaksa Kabau Sirah pulang dengan tangan hampah dari Stadion Agus Salim.
Suharno juga mengakui, laga kontra Semen Padang akan menjadi laga paling sulit bagi anak asuhnya.
Beban Ahmad Bustomi dkk semakin bertambah karena target harus menang untuk mengamankan tiket semifinal. "Berat menang. Tapi, tetap kami harus dapat memenangkan pertandingan itu," tandas Suharno.
Arema harus dapat memenangkan pertandingan itu, minimal dapat bermain imbang untuk bisa lolos ke semifinal. Jika kalah, bukan tidak mungkin Arema yang akan gigit jari karena gagal melangkah ke semifinal.
Jika Arema takluk di laga terakhir, maka Semen Padang dan Persipura yang berpeluang lolos ke semifinal. Sebab, di laga terakhir, Persipura akan menghadapi Persela Lamongan yang sudah dipastikan tersingkir dari perebutan tiket semifinal.
MALANG - Perjuangan Arema Cronus tampil di babak semifinal belum berakhir. Singo Edan-julukan Arema-masih punya satu pertandingan yang harus dimenangkan.
- MotoGP 2025, Tim Aprilia Diperkuat Direktur Teknis Baru
- Persis Solo vs Persib: Bojan Hodak Buka Peluang Memainkan Robi Darwis dan Kakang
- Liga Inggris: Arne Slot Mewaspadai Leicester City Era Ruud van Nistelrooy
- Skuad Persib Terkejut Kehilangan Dokter Menjelang Kontra Persis Solo
- Menjelang Bertandang ke Padang, Arema FC Kebanjiran Tawaran
- Dedi Kusnandar Kenang Momen Terakhir Pertemuan dengan Mendiang Dokter Raffi Ghani