Bukan Tim Pemugaran DKI yang Putuskan Formula E Digelar di Monas

jpnn.com, JAKARTA - Tim Sidang Pemugaran (TSP) DKI tidak pernah mengusulkan penggunaan Monas untuk ajang balap mobil Formula E. Hal tersebut sudah diputuskan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sejak jauh-jauh hari.

Hal itu disampaikan Ketua TSP DKI Bambang Eryudhawan saat rapat dengan Komisi E DPRD DKI Jakarta, Rabu (19/2). Dia mengaku tidak tahu kenapa Monas dipilih sebagai lokasi sirkuit Formula E.

"TSP tidak memiliki wewenang untuk memutuskan bahwa Formula E di Monas, karena itu sudah diputuskan," kata Bambang.

Menurut dia, TSP hanya mengeluarkan rekomendasi berdasarkan surat disposisi dari Gubernur Anies tertanggal 9 Januari 2020. Dalam surat itu disebutkan bahwa Anies sudah memilih opsi kedua terkait pemugaran Monas untuk Formula E.

Alternatif pertama yang tertuang di lembar disposisi Anies mengusulkan agar batu alam alias cobblestone di Monas dilapisi dengan bahan aspal yang biasanya dipakai saat Formula E. Sedangkan alternatif kedua adalah cobblestone dibongkar, lalu lahan yang mulanya ditutup cobblestone kemudian diganti dengan aspal.

"Satu hasil rapim (TSP) tanggal 25 Oktober 2019 meneruskan lembar disposisi Bapak Gubernur 9 Januari 2020 yang telah memilih alternatif dua. Alternatif kedua itu adalah alternatif yang diajukan oleh Dinas Bina Marga terkait dengan perlakuan terhadap cobblestone yang ada di Tugu Nasional di Monas," papar Bambang.

TSP akhirnya mengeluarkan rekomendasi yang diputuskan dalam rapat pada 27 Januari 2020. Namun, Dinas Kebudayaan DKI menuangkan persetujuan TSP untuk menggelar Formula E di Monas dalam surat Kepala Dinas Kebudayaan tertanggal 20 Januari 2020. (dil/jpnn)