Bukan Undangan Obama dan Dukungan Bos Facebook, Tapi Ini yang Bikin Ahmed Sangat Bangga
jpnn.com - DI antara banyak dukungan dan simpati serta apresiasi terhadapnya, ada satu yang membuat Ahmed Mohamed, sang pembuat jam digita yang dikira bom benar-benar bangga.
Yakni, apresiasi dari Massachusetts Institute of Technology (MIT). Sejak dulu, kampus teknik di Kota Cambridge, Middlesex County, Negara Bagian Massachusetts, tersebut memang menjadi perguruan tinggi impian Ahmed.
Remaja asal Sudan yang kini merupakan warga Irving, negara bagian Texas itu bercita-cita bisa menuntut ilmu di sana.
Pada Kamis lalu, jubir MIT mengungkapkan apresiasi kampus itu kepada Ahmed. Seperti Obama yang mengundang warga Kota Dallas tersebut ke Gedung Putih, MIT mempersilakannya datang ke kampus. Undangan MIT itu langsung membuat Ahmed bersorak.
''Saya selalu memimpikan untuk bisa ke sana,'' katanya. Kini impiannya menjadi kenyataan meski baru sekadar kunjungan.
Tampaknya, pekan ini menjadi titik balik kehidupan Ahmed. Dari seorang siswa yang menjalani ritual Senin pagi seperti biasa, dia berubah menjadi seperti tersangka teror yang diborgol dan dikeler ke kantor polisi.
Dalam hitungan jam, tepatnya setelah fotonya dengan tangan terborgol tersebar luas, Ahmed berubah menjadi primadona. Bak selebriti internasional yang menuai simpati dari seluruh penjuru dunia.
Kejadian menghebohkan dunia itu berawal saat Ahmed membawa jam digital ciptaannya yang merupakan tugas dari gurunya ke Mac Arthur High School tempatnya bersekolah. Karyanya itu mendapat apresiasi dari guru tehniknya.
DI antara banyak dukungan dan simpati serta apresiasi terhadapnya, ada satu yang membuat Ahmed Mohamed, sang pembuat jam digita yang dikira bom benar-benar
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer