Bukhori Kritik Pemerintah yang Beberkan Indikator Penceramah Radikal, Jleb!

Bukhori Kritik Pemerintah yang Beberkan Indikator Penceramah Radikal, Jleb!
Politikus PKS Bukhori Yusuf. Foto: Instagram/bukhori_bkh

“Radikalisme merupakan sebuah proses tahapan menuju terorisme yang selalu memanipulasi dan politisasi agama,” tegas Nurwakhid dalam siaran pers humas BNPT pada Sabtu (5/3).

Brigjen Ahmad Nurwakhid menyatakan soal penceramah radikal yang disampaikan Presiden Joko Widodo sebagai peringatan kuat untuk meningkatkan kewaspadaan nasional.

Pernyataan Presiden pada Rapat Pimpinan TNI - Polri di Mabes TNI, Jakarta, Selasa (1/3) itu harus ditanggapi serius oleh seluruh kementerian, lembaga pemerintah dan masyarakat pada umumnya tentang bahaya radikalisme.

Untuk mengetahui penceramah radikal, Nurwakhid mengurai beberapa indikator yang bisa dilihat dari isi materi yang disampaikan bukan tampilan penceramah. Setidaknya ada lima indikator yang disampaikannya.

Pertama, mengajarkan ajaran yang anti-Pancasila dan proidieologi khilafah transnasional.

Kedua, mengajarkan paham takfiri yang mengafirkan pihak lain yang berbeda paham maupun berbeda agama.

Ketiga, menanamkan sikap anti-pemimpin atau pemerintahan yang sah, dengan sikap membenci dan membangun ketidak percayaan (distrust) masyarakat terhadap pemerintahan maupun negara melalui propaganda fitnah, adu domba, hate speech, dan sebaran hoaks.

Keempat, memiliki sikap eksklusif terhadap lingkungan maupun perubahan serta intoleransi terhadap perbedaan maupun keragaman (pluralitas).

Anggota Komisi VIII DPR RI Bukhori Yusuf mengkritik adanya pernyataan BNPT yang membuat indikator penceramah radikal di Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News