Bukhori Menyebut Label Halal Baru Sangat Berisiko, Ini Faktanya

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VIII DPR RI Bukhori Yusuf menyatakan terdapat beberapa kelemahan dalam label halal.
Label halal yang baru dirilis oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal Kementerian Agama (BPJPH Kemenag) itu disebut berisiko bagi konsumen umat Islam.
Berikut ini beberapa fakta kelemahan di dalam label halal yang baru:
1. Kalimat halal sulit dikenali
Bukhori menilai tingkat keterbacaan kaligrafi “halal” dalam label baru sulit dikenali oleh konsumen produk halal.
Kendati demikian, otoritas penerbit sertifikat halal setiap negara di dunia memiliki karakteristiknya masing-masing, khususnya pada bagian label.
Anggota Komisi Agama DPR ini mengatakan mayoritas label halal di dunia menggunakan kaligrafi atau khat Kufi dan Nasakh sebagai ciri khasnya.
Sementara itu, secara bentuk ornamen hampir 80 persen label halal di dunia berbentuk melingkar yang secara filosofis bermakna siklus hidup manusia.
Anggota Komisi VIII DPR RI Bukhori Yusuf menyatakan terdapat risiko berat dalam label halal.
- Jurus Unilever Indonesia untuk Tetap Relevan di Berbagai Era Pasar
- Ketua MUI Palu Desak Kapolri Percepat Penanganan Kasus Ini
- Anggaran BPKN Sisa Rp 2,3 M setelah Kena Efisiensi 73 Persen
- MUI Mengharamkan Orang Kaya Pakai LPG 3 Kilogram
- Majelis Ulama Nusantara Tegaskan Bukan Tandingan MUI
- Indonesia jadi Tuan Rumah PaRD Leadership Meeting 2025