Bukhori Menyoroti Masih Tingginya Kasus COVID-19 Sepekan Penerapan PPKM Darurat
jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPR RI Fraksi PKS Bukhori Yusuf menyoroti masih tingginya angka tenaga kesehatan yang meninggal akibat terinfeksi virus Covid-19 selama sepekan sejak penerapan PPKM Darurat di Jawa-Bali.
"Kian berkurangnya kuantitas tenaga kesehatan, jelas akan berpengaruh pada merosotnya pelayanan negara terhadap masyarakat, khususnya di bidang kesehatan," kata Bukhori dalam keterangan persnya, Senin (12/7).
Legislator Komisi VIII DPR itu juga menyoroti tingginya angka penularan Covid-19, meskipun PPKM Darurat sudah berlaku sejak 3 Juli lalu.
Hal itu terlihat dari data Satgas Covid-19 yang mencatat kasus aktif per 10 Juli 2021 menjadi 373.440.
Menurut Bukhori, tingginya kasus aktif sebagai buntut pelemahan pintu masuk di Indonesia. Sebab, penularan diketahui berawal dari imported cases.
"Indonesia akan tetap rawan kebobolan kasus impor sepanjang tidak ada perhatian serius terhadap pintu perbatasan. Jadi, tidak sepenuhnya benar jika ledakan kasus Covid-19 belakang ini akibat mudik lebaran,” ujarnya
Anggota Badan Legislatif (Baleg) itu pun mendorong pemerintah mengevaluasi struktur komando penanganan pandemi.
Sebab, pemerintah tampak mendua antara fokus ke kesehatan atau ekonomi di dalam menanggulangi pandemi virus Corona.
Politikus PKS Bukhori Yusuf menyoroti masih tingginya angka tenaga kesehatan yang meninggal akibat Covid-19 selama sepekan PPKM Darirat.
- Usulan untuk DPR: Pendidikan tentang Koperasi Diajarkan Mulai dari Sekolah Dasar
- Simpatisan Gelora Laporkan Mardani PKS ke MKD: Dia Selalu Mengolok-olok
- Komisi III Gelar RDPU Soal Misteri Pembunuhan Perantau Minang di Jakarta Timur
- Ini Kesimpulan Raker Komisi II & Menteri Nusron Wahid soal SHGB-SHM di Area Pagar Laut
- Rudianto Lallo DPR Terima Aduan Keluarga Calon Polwan Lasmini Soal Rekrutmen Polri
- RDPU Kasus Pembacokan di Tasikmalaya, Ketua Komisi III DPR Usir Kuasa Hukum Korban