Bukit Asam Bangun Pabrik Gasifikasi Baru Bara
jpnn.com, JAKARTA - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) akhirnya merealisasikan rencana membangun pabrik gasifikasi batu bara.
Rencananya, proyek yang sempat tertunda selama enam tahun tersebut membuat produk hilir dari batu bara menjadi dimetil eter (DME) atau bahan pengganti LPG, urea, dan polipropilena.
Direktur Pengembangan Usaha PT Bukit Asam Tbk Fuad I.Z. Fachroeddin mengatakan, terealisasinya proyek itu dapat menekan impor DME, urea, maupun polipropilena yang selama ini dibutuhkan Pertamina, industri pupuk, maupun industri petrokimia.
’’Saat ini masih memasuki tahap pre-FS (feasibility study) internal. Kemudian, akan ada heads of agreement (HoA) dengan beberapa industri, barulah melangkah ke bankable feasibility,’’ ujarnya, Selasa (5/12).
Salah satu yang sedang dilakukan PTBA adalah mengkaji teknologi yang akan dipakai untuk proses gasifikasi batu bara tersebut.
’’Ada teknologi dari beberapa negara yang sedang kami pertimbangkan, yakni Eropa maupun Tiongkok. Di Tiongkok, batu bara mereka tidak hanya digunakan untuk bahan bakar, tetapi juga dimanfaatkan untuk bahan baku industri,’’ paparnya.
Kebutuhan bahan baku batu bara untuk proyek itu mencapai sembilan juta ton per tahun.
Pabrik tersebut bakal beroperasi pada 2022. Rencananya, 5,5 juta ton batu bara digunakan untuk bahan baku pabrik gasifikasi.
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) akhirnya merealisasikan rencana membangun pabrik gasifikasi batu bara.
- KPK Dalami Ekspor Batu Bara dari Pemeriksaan Dirjen Bea Cukai
- Kasus Suap Seleksi PPPK Batu Bara, 5 Terdakwa Divonis 1 Tahun Penjara
- Sustain Sebut Peningkatan Pungutan Batu Bara Bisa Dialokasikan untuk Transisi Energi
- Restitusi Berduit
- Haris Azhar Minta Aktivitas Tambang Batu Bara Perusahaan Ini di Musi Banyuasin Dihentikan
- Keinginan Prabowo Kurangi Penggunaan Batu Bara di 2040 Disambut Baik