Bukit (Ng)ISIS Nglinggo, Sensasi Menanti Sunrise

Kesan natural pun terasa. Apalagi, di belakang bangunan homestay ini tumbuh pepohonan.
Tak heran bila wisatawan Eropa –terutama dari Jerman dan Perancis—selalu memilih kamar yang berada di belakang. Kamar yang menghadap ke pepohonan itu.
“Turis Jerman selalu memilih kamar ini. Mereka menyebut kamar yang menghadap hutan,” jelas Melkey Binaro.
Kamar-kamar di Homestay Rimbono berada pada bangunan sendiri-sendiri. Ada yang satu bangunan satu kamar, ada yang satu bangunan dua kamar.
Kamar langganan turis Eropa itu terdiri dari bangunan dengan dua kamar.
Di antara dua kamar ada ruang televisi. Kamar ini berada di atas kolam ikan. Kamar mandi ada di dalam kamar.
Semuanya ada 11 kamar yang bisa menampung hingga 50 tamu.
Paket standar yang ditawarkan adalah “Paket 24 Jam” senilai Rp 2,5 juta untuk 10 orang.
Warga Jogja memang kelewat kreatif. Kata-kata "ISIS" pun dibikin plesetan yang membuat senyum orang.
- Menpar Widiyanti Sebut Peringatan Nuzulul Qur'an Momen Memperkuat Nilai-nilai Kebajikan
- Wamenpar Ni Luh Puspa Petakan Potensi Wisata di Bali Timur, Ini Tujuannya
- Backstagers Indonesia Serahkan Manifesto Peta Jalan Industri Event ke Kemenpar
- Menpar Widiyanti Sampaikan 3 Poin Utama yang Perlu Diperbaiki di RUU Kepariwisataan
- Wamenpar Ajak Wisatawan Nikmati Wisata Alam di DeLoano Glamping Magelang
- Endry Lee, Sosok di Balik Kesuksesan MensaPro Indonesia