Bukti-bukti Kekerasan Aparat Saat Unjuk Rasa Omnibus Law Cipta Kerja
"Masalahnya selama ini kami mau mendorong penegakan hukum seperti itu tapi susah sekali mendapatkan informasi dan bukti dari para korban ... jadi proses hukumnya tidak berjalan," katanya.
'Perlunya reformasi institusi polisi'
Pretty dari KontraS menekankan pentingnya menyimpan catatan ketika menyaksikan kekerasan yang dilakukan oleh aparat di lapangan.
Photo: Tiora Pretty Stephanie mengatakan perlu adanya evaluasi soal penggunaan kekuatan yang digunakan aparat hukum. (Koleksi pribadi)"Ada dua hal yang perlu diperhatikan dan dicatat. Yang pertama adalah tempatnya di mana, dan kedua adalah waktunya kapan," katanya.
"Ini penting karena polisi memiliki data siapa yang mereka kirim ke tempat tersebut, tim mana yang mereka kirim ke jalan apa, dan ketika sudah tahu jam dan tempatnya, bisa melacak siapa saja nama orang dalam tim ini."
Di sisi lain, ia melihat pentingnya reformasi institusi polisi untuk mencegah terulangnya kembali tindakan kekerasan oleh polisi dalam unjuk rasa.
"Kalau misalnya penanganan aksi ini di mayoritas tempat adalah kekerasan yang dilakukan banyak aparat di mana-mana, ini bukan membicarakan aparat lagi," ujarnya.
"Ini seharusnya sudah membicarakan satu institusi kepolisian, dan bagaimana pengawasan atasan, upaya agresif apa yang sudah dilakukan, dan apakah mereka mendapatkan sanksi untuk hal itu."
Ketika berangkat menuju lokasi demonstrasi Omnibus Law, Edo*, seorang relawan medis asal Bandung tidak mengira situasinya akan menjadi
- Australia Menyelidiki Gelombang Kapal Pencuri Ikan dari Indonesia
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Mulai Mendeportasi Imigran Tak Berdokumen
- Keluarga Ungkap Sosok Bripda Faras yang Tewas Saat Tangkap Bandar Narkoba di Lahat
- Ada Sindikat Penjual Bayi Promosi di TikTok, Sahroni Minta Polri Tingkatkan Patroli Digital!
- Ini Tanggapan Warga Indonesia di Amerika Setelah Pelantikan Presiden Trump
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Sesumbar Telah Memulai Zaman Keemasan Amerika Serikat