Bukti Kebebasan Beragama Masih Terancam
Senin, 26 September 2011 – 22:04 WIB
JAKARTA - Terjadinya ledakan bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Kepunton, Solo, Minggu (25/9), mempertegas bahwa negara telah kecolongan dan gagal dalam melindungi warga negaranya dari aksi terorisme. Terlebih adanya dugaan nama pelaku bom bunuh diri sebelumnya sudah dalam data kepolisian. Selain itu, putri mantan Presiden Abdurrahman Wahid itu menghimbau seluruh masyarakat dan elemen gerakan masyarakat sipil serta ormas Islam untuk terus menyemaikan paham-paham toleransi dan perdamaian di masyarakat, serta tidak mudah terprovokasi dengan kasus ini.
"Ini indikasi bahwa aparat negara kembali kecolongan dan gagal melindungi warga negara untuk menjalankan ibadah menurut agama dan keyakinannya masing-masing," tegas Yenny Wahid, di Jakarta, Senin (26/9).
Karena itu, Ketua Umum Partai Kemakmuran Bangsa Nusantara (PKBN) mendesak negara untuk lebih tegas dalam menjalankan program pencegahan dan penanggulangan benih radikalisme dan tindakan terorisme yang sedang tumbuh subur di Indonesia.
Baca Juga:
JAKARTA - Terjadinya ledakan bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Kepunton, Solo, Minggu (25/9), mempertegas bahwa negara telah kecolongan dan gagal
BERITA TERKAIT
- Indonesia Punya 106 Ribu Apoteker, 60 Persennya Terkonsentrasi di Jawa
- Banjir Rob Berpotensi Terjadi di Wilayah Ini, BMKG Imbau Masyarakat Waspada
- Ruang Amal Indonesia dan ZIS Indosat Segera Buka Program Amal Vokasi di KITB
- Said PDIP: Ibu Megawati Memang Tulus Bilang Terima Kasih kepada Prabowo, MPR, dan Rakyat
- Kuasa Hukum Tepis Isu Miring Terkait Eks Dubes RI untuk Nigeria Usra Hendra Harahap
- RI 36 Berulah di Jalan, Nusron Wahid Sindir Netizen yang Salah Sasaran