Bukti Presiden Jokowi tak Hanya Fokus Infrastruktur Fisik
GGD angkatan pertama (2015) tercatat berjumlah 798 guru. Pelepasannya dilakukan secara resmi oleh Jokowi dan Mendikbud (saat itu) Anies Baswedan.
Ternyata respons publik terhadap program GGD sangat luar biasa. Sampai akhirnya kuota GGD angkatan kedua yang dilepas Agustus 2017 berjumlah 6.296 orang guru.
Sekretaris Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud Nurzaman mengatakan, GGD adalah upaya pemerintah untuk memenuhi kebutuhan guru di daerah 3T.
”Dalam mewujudkan Nawacita presiden terkait membangun Indonesia dari pinggiran,” kata dia.
GGD diharapkan tidak hanya jadi guru biasa. Tapi, dengan semangat generasi muda, juga diharapkan sebagai agen perubahan di tempat tugas masing-masing.
Bahwa jumlah GGD angkatan kedua jauh lebih banyak, itu menunjukkan program tersebut berhasil memenuhi ekspektasi. Semakin banyak daerah yang meminta GGD.
Nurzaman mengapresiasi Kementerian PAN-RB yang bersedia memberikan kuota CPNS mencapai 6.296 orang.
Salah seorang peserta GGD angkatan kedua adalah Tunardi. Dia bertugas di SMPN 2 Muara Pawan, Desa Tempurukan, Kecamatan Muara Pawan, Kabupaten Ketapang, Kalbar.
Tidak hanya infrastruktur fisik, pemerintahan Presiden Jokowi juga melakukan pembangunan SDM, antara lain melalui Program Guru Garis Depan (GGD).
- Suami Istri Guru Garis Depan, Terpisah demi Tugas
- Gawat! Ratusan Infrastruktur di Italia Terancam Ambruk
- Tunjangan Ngadat, Guru Garis Depan Ancam Mogok Mengajar
- Jokowi: Pembangunan Infrastruktur Jangan Dimaknai Sempit
- Kemendikbud Rekrut 9 Ribu Guru Garis Depan Tahun Ini
- Duuh, Muncul Penolakan Kedatangan Guru Garis Depan