Bukti The Real Ronaldo

MIAMI--Pertemuan perdana Jose Mourinho dan Cristiano Ronaldo di sebuah pertandingan benar-benar berlangsung emosional. Di tengah hubungan yang memanas, Mourinho yang menukangi Chelsea berhadapan dengan Ronaldo yang tetap setia bersama Real Madrid yang ditinggalkan Mourinho setelah musim 2012/2013 berakhir.
 
Chelsea dan El Real bertemu di ajang final International Champions Cup 2013, kemarin. Hasilnya, Ronaldo sukses memecundangi Mou. Pemain berjuluk CR7 itu seolah membuktikan kualitas dirinya kepada sang mantan pelatih. Dua gol dilesakkannya melalui kaki dan kepala untuk membawa kemenangan 3-1 Los Blancos "julukan Real- di Miami, kemarin WIB.

Real unggul melalui gol yang dicetak bek kiri asal Brasil Marcelo pada menit ke-14. Tiga menit kemudian Chelsea menyamakan kedudukan melalui gol cantik Ramires.  Setelah gol itu, Mourinho tidak lagi mampu mengomando anak-anak asuhnya untuk mengimbangi tekanan El Real.

Ronaldo menciptakan gol pertamanya melalui tendangan bebas pada menit ke-31. Tendangan kerasnya tidak mampu dibendung Peter Cech. Ronaldo merayakan golnya itu dengan ekspresif dan emosional.

Raut wajah Ronaldo sangat provokatif. Dia menatap ke arah bangku cadangan kedua tim dan mengarahkan kedua telunjuk ke dada. Ekspresi Ronaldo berikut pesan nonverbal tersebut seakan mengatakan, "Saya adalah Ronaldo yang sesungguhnya."

Hal itu berarti sindiran langsung pada Mou yang kini tidak sepihak lagi dengannya. Itu juga karena pada suatu kesempatan, Mou mengatakan bahwa Ronaldo yang sesungguhnya adalah yang berasal dari Brasil.

Rupanya pernyataan tersebut memberi kesan yang tak enak pada Ronaldo. Tapi, ROnaldo tidak mau memperpanjang masalah. Dia coba mendinginkan suasana dengan menyebut selebrasi itu tak ditujukan pada Mou.

"Pada gol pertama, saya tidak menatap Mourinho. Saya melihat ke arah rekan-rekan setim yang duduk di bangku cadangan," ungkap Ronaldo seperti dilansir Daily Mail.

Gol Ronaldo berikutnya berasal dari sundulan pada menit ke-57. Meski mendominasi sisa laga, tim yang kini diasuh Carlo Ancelotti itu tidak mampu menambah keunggulan.