Buku Anak-Anak Ini Bikin,Pemerintah China Tersinggung, Begini Nasib Penulisnya Sekarang
jpnn.com, HONG KONG - Lima terapis wicara di Hong Kong dijebloskan ke penjara karena dianggap menghasut sentimen anti-China lewat buku anak-anak yang mereka tulis.
Pemerintah meyakin kisah perjuangan sekelompok domba mempertahankan desa mereka dari serangan serigala di buku tersebut mengacu pada hubungan China dengan Hong Kong.
Para penulis berpendapat bahwa buku-buku itu mencatat "sejarah dari perspektif masyarakat".
Hakim yang ditunjuk pemerintah untuk mengadili kasus ini menyebut karya kelima terdakwa sebagai upaya cuci otak.
Hong Kong adalah Daerah Administratif Khusus China, dan memiliki prinsip "satu negara, dua sistem", yang dirancang untuk memberikan kota kebebasan tertentu.
Lima ahli terapi wicara - Lai Man-ling, Melody Yeung, Sidney Ng, Samuel Chan dan Fong Tsz-ho - telah menghabiskan lebih dari satu tahun di penjara menunggu putusan.
Salah satu pengacara mereka mengatakan mereka bisa dibebaskan dalam waktu satu bulan, karena waktu yang sudah dijalani.
Kelompok yang berusia antara 25 dan 28 tahun itu memproduksi e-book kartun yang oleh sebagian orang ditafsirkan sebagai upaya menjelaskan gerakan pro-demokrasi Hong Kong kepada anak-anak.
Hakim yang ditunjuk pemerintah China menyebut buku anak-anak karya para terdakwa alat cuci otak.
- Diplomasi Pertahanan dengan China Belum Mengurangi Ketegangan di Natuna
- Soal Kunker Perdana Prabowo ke China, Sukamta PKS Singgung Kemerdekaan Palestina
- ProCap Buka Lounge Bisnis Baru di Hong Kong
- Bea Cukai-BKHIT Lepas Ekspor Perdana 3,2 Ton Ikan Kerapu Hidup Asal Wakatobi ke Hong Kong
- Gelandang China Sindir Kualitas Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia
- Survei Indikator: China Dipersepsikan sebagai Kawan Terdekat Indonesia