Buku Hitam Setya Novanto, Dipamerkan Lalu Ditutup..
jpnn.com, JAKARTA - Manuver Setya Novanto dalam skandal korupsi pengadaan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) belum berhenti. Setelah berencana mengajukan diri sebagai justice collaborator (JC), mantan Ketua DPR itu Senin (5/2) kemarin menunjukkan buku hitam yang diklaim berisi catatan penting aliran uang fee e-KTP untuk anggota DPR.
Saat ditanya apa isi buku yang bagian depannya tertulis justice collaborator dan Nazaruddin itu, Setnov tidak mau menjawab. Dia langsung menutup sampul buku tersebut sambil meninggalkan awak media. ”Sudah ya,” kata suami Deisti Astriani Tagor tersebut di Pengadilan Tipikor Jakarta.
Gelagat Setnov itu membuat media penasaran.
Penasihat hukum (PH) Setnov, Firman Wijaya mengatakan, kliennya memang tengah menyiapkan strategi untuk membuka nama-nama yang diduga terlibat dalam kasus e-KTP.
Nah, dalam buku hitam yang selalu dibawa Setnov itu bisa saja berisi tentang cerita sebenarnya di balik kasus e-KTP. ”Tunggu saja, ada waktunya, dan beliau (Setnov) sudah mempersiapkan itu,” ungkap Firman. (tyo)
Penasihat hukum Setya Novanto, Firman Wijaya mengatakan kliennya menyiapkan strategi untuk membuka nama-nama yang diduga terlibat dalam kasus e-KTP.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Lemkapi Menilai Agus Rahardjo Telah Memfitnah Jokowi
- Jokowi Tanggapi Pernyataan Eks Ketua KPK Agus Rahardjo soal Kasus Setnov
- Jokowi Mempertanyakan Maksud Pernyataan Agus Rahardjo
- Direktur ILDES Sebut Pernyataan Agus Rahardjo Tendensius dan Bisa Langgar UU ITE
- Menduga Pernyataan Agus Rahardjo soal Perintah Jokowi di Kasus Setnov, Antara Kontroversi dan Agenda Politik
- Praktisi Hukum Sebut Pernyataan Agus Rahardjo Tendensius dan Bernuansa Politis