Buku Jho Low dari Houston
Oleh Dahlan Iskan
Rupanya benar-benar baru tiba. Belum sempat dipajang. Mungkinkah tidak kesusu dipajang? Karena topik yang dibahas tentang Asia? Yang kurang menarik di mata publik Amerika?
Saya tidak langsung membacanya. Itu benda penting. Yang tidak boleh dibaca di tengah sibuk sana-sini. Tiga hari berikutnya saya masih banyak acara. Bahkan masih harus mengemudi ke Austin segala.
Buku itu akan jadi agenda utama: dalam penerbangan jarak jauh.
Dan saya betul-betul menikmatinya. Sambil merasa kalah telak. Tulisan panjang saya tentang Rosma Mansor tidak ada sesendok tehnya.
Begitu detail buku ini: bagaimana pesta-pesta orang kaya. Di hotel, nite club, di atas kapal mewah, di pesawat jet. Bagaimana mengundang artis Paris Hilton. Dengan cara mengiriminya pesawat khusus.
Bagaimana mendatangkan 20 Playmates. Bagaimana kalah judi miliaran rupiah dalam sekejap.
Untung saya sudah menonton film Crazy Rich Asians. Saat di Hays, Kansas. Yang saya tidak suka mutu filmnya. Tapi harus menontonnya: agar tahu mengapa banyak orang menontonnya.
Kemewahan di film itu tidak ada artinya. Dibanding yang digambarkan buku ini. Yang artis dibelikan Ferrari putih. Yang dibelikan jam berlian. Yang diberi koin untuk judi. Yang nilainya puluhan juta rupiah sekali lempar.